Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Pertama kali dalam sejarah, Kementerian Kelautan dan Perikanan sukses memijahkan ikan tuna sirip kuning (yellow fin) di luar habitat. Keberhasilan untuk memijahkan ikan ini menjadikan Indonesia negara pertama yang membudidayakan ikan tuna sirip kuning mulai tahap pemijahan. “Ini prestasi yang membanggakan sekaligus bisa menjamin kelangsungan hidup ikan tuna serta bisnisnya,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Achmad Poernomo di Jakarta, dalam rilis yang diterima Tempo, Senin, 26 Januari 2015. (Baca: Pulau Derawan Kebagian Rp 20 Miliar dari Kelautan)
Dari hasil pemijahan ikan tuna ini, diperkirakan jumlah telur total yang dihasilkan oleh ikan tuna sebanyak 400-500 ribu butir. Nantinya, baby tuna yang dihasilkan bisa dibudidayakan oleh masyarakat. “Pemijahan ikan tuna yang dipelihara di KJA ini merupakan pemijahan ikan tuna yang pertama terjadi di Indonesia, sehingga diharapkan nantinya telur hasil pemijahan ini dapat menghasilkan benih yang dapat diaplikasi oleh masyarakat pembudidaya,” ungkap Achmad. (Baca: 60 Persen Terumbu Karang Kota Makassar Rusak)
Seperti diketahui, Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi tuna tertinggi di dunia. Tercatat, total produksi tuna mencapai 613.575 ton per tahun dengan nilai penjualan sebesar Rp 6,3 triliun per tahun. Sebanyak 70 persen produksi ikan tuna Indonesia diekspor ke Thailand, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. (Baca: Menteri Susi Minta KPK Bantu Basmi Maling Ikan)
Sayangnya, tuna di Indonesia banyak menghadapi masalah seperti menurunnya produktivitas, ukuran yang cenderung mengecil, serta daerah penangkapan ikan yang cenderung ke laut lepas. Di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia, status tingkat eksploitasi tuna jenis albacore, madidihang, mata besar, dan tuna sirip biru selatan sudah sangat mengkhawatirkan dengan status tereksploitasi penuh (fully exploited) hingga tereksploitasi berlebih (over-exploited). Hanya tuna jenis cakalang yang masih dalam status tereksploitasi sedang (moderate). (Baca: 'Orang Dalam' Bantu Pencuri Ikan, Siapa Dalangnya?)
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
2 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.