Banyak Sentimen Positif, Rupiah Bakal Melaju  

Reporter

Rabu, 21 Januari 2015 07:17 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data ekonomi Cina membuat tekanan dolar di pasar Asia sedikit melemah. Dalam transaksi pasar uang Selasa 20 Januari 2015, rupiah menguat 42 poin (0,33 persen) ke level 12.576 per dolar Amerika.

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, mengatakan produk domestik bruto Cina tumbuh 7,3 persen atau di atas ekspektasi pasar (7,2 persen). Sentimen ini lantas mengerek kurs rupiah dan beberapa mata uang regional lainnya. "Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Cina akan mendorong permintaan komoditas dari Indonesia," kata dia. (Baca: Investor Asing Kabur, Bursa Saham Masih Melemah.)

Menurut Putu, setelah mengalami kontraksi selama dua tahun, ekonomi Cina mulai menunjukkan tanda-tanda bangkit. Hal ini akan menguntungkan bagi Indonesia karena sebagian besar produk ekspor andalan, seperti batu bara dan gas, diekspor ke Cina. Di pasar modal, pemulihan ekonomi Cina telah mendongkrak harga saham-saham batu bara, seperti PT Adaro Energy Tbk dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.

Selain sinyal pemulihan ekonomi Cina, Putu menduga pelaku pasar mulai mengantisipasi kemungkinan banjir likuiditas dari pasar Eropa dan Jepang. "Langkah bank sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan untuk menggelontorkan tambahan stimulus akan meningkatkan gairah investor untuk membeli aset-aset di pasar berkembang," ujarnya. (Baca: IMF: Ekonomi Lesu karena Harga Minyak Anjlok.)

Di dalam negeri, Putu menambahkan, ekspektasi turunnya laju inflasi pada Februari memperbaiki posisi rupiah. Kebijakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan harga elpiji berpotensi menurunkan angka inflasi. Turunnya inflasi berpeluang meningkatkan nilai investasi berimbal hasil rupiah.

Putu memperkirakan, rupiah akan bergerak di pada level 12.540-12.720 dengan kecenderungan konsolidasi. "Rupiah bisa mendapatkan momentum kenaikan apabila bank sentral Eropa resmi mengucurkan dana 500 miliar euro ke pasar obligasi,” ujarnya.

M. AZHAR

Berita Terpopuler
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Tolak Tawaran Jokowi, Sutarman Pilih Bertani
Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?










Advertising
Advertising

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

5 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya