Elpiji 12 Kg Hanya Turun Rp 5.700, Ini Penyebabnya  

Reporter

Jumat, 16 Januari 2015 15:40 WIB

Tabung gas elpiji 12 kg di penyalur elpiji Limas Raga, Bandung, Jawa Barat, Selasa 13 Januari 2015. Penjualan elpiji 12 kg menurun sampai 10 persen pasca kenaikan di awal Januari lalu. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah mengumumkan penurunan harga tabung liquefied petroleum gas (elpiji) ukuran 12 kilogram. Mulai Senin, 19 Januari 2015, pukul 00.00 waktu setempat, harga elpiji dibanderol Rp 129 ribu per tabung atau turun Rp 5.700 dari Rp 134.700 per tabung.

"Untuk elpiji 12 kg harganya menjadi Rp 129 ribu per kg," kata Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di halaman Istana Kepresidenan, Jumat, 16 Januari 2015. (Baca: Senin, Harga Bensin jadi Rp 6.600.)

Penurunan harga ini, menurut Jokowi, menyusul pergerakan harga minyak dunia yang terus merosot. Selain itu, penurunan diharapkan bisa membawa dampak domino atas harga barang-barang pokok. "Info ini perlu kami sampaikan agar semua menteri, gubernur, bupati, dan wali kota ikut mendorong harga-harga bisa turun, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat," ujarnya. (Baca: Harga BBM Turun, Harga Semen dan Elpiji Ikut Turun.)

PT Pertamina (Persero) sebelumnya telah mengetahui rencana pemerintah menurunkan harga elpiji 12 kg. "Sudah ada arahan dari pemerintah, kami akan menurunkan harga elpiji 12 kg," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang dalam pesan singkat yang diterima Tempo, Kamis, 15 Januari 2015.

Menurut Bambang, arahan pemerintah ini untuk memberikan keadilan bagi masyarakat yang berhak, apalagi harga minyak mentah saat ini terus mengalami penurunan. "Pemerintah minta agar yang penting tidak rugi, ya, kami patuhi," tuturnya. (Baca: Tak Ada Aturan, Konsumen Elpiji Bersubsidi Bengkak.)

Sayangnya, penurunan dari pemerintah tak sesuai dengan perkiraan Pertamina. Sebelumnya, Perseroan mengusulkan penurunan Rp 3.600 per tabung. Bambang mengatakan penurunan harga tersebut setara dengan keuntungan yang diperoleh Pertamina selama dua pekan pasca-kenaikan harga elpiji 12 kg. Mulai 2 Januari 2015, harga elpiji 12 kg naik Rp 1.500 per kg. Selama rentang waktu tersebut, Pertamina mendapatkan keuntungan Rp 300 per kg.

Menurut Bambang, penurunan harga elpiji 12 kg ini tak bisa sebesar penurunan harga BBM. Alasannya, harga elpiji 12 kg sebelumnya telah menyebabkan kerugian perusahaan. "Makanya, penurunan elpiji ini tidak bisa banyak, agar tidak rugi lagi."

AYU PRIMA SANDI



Berita Lain
Lantik Budi Gunawan, Jokowi Lemahkan Diri Sendiri
Kisah Rani, Kurir Narkoba Jelang Hukuman Mati
Surya Paloh: Kalau Saya Jokowi, Budi Saya Lantik
Makan Malam, Jokowi-JK Tentukan Nasib Budi Gunawan

Berita terkait

Terpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo

47 menit lalu

Terpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo

Berita terpopuler 14 Mei 2024 dimulai dari kontroversi yang timbul usai Presiden Jokowi menghapus sistem kelas dalam pelayanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

1 jam lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

7 jam lalu

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

Jokowi menetapkan sejumlah kriteria untuk anggota Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

10 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

10 jam lalu

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.

Baca Selengkapnya

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

10 jam lalu

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

Musa Rajekshah, membantah, kunjungan Presiden Jokowi ke Medan pada Kamis, 11 April 2024 berkaitan dengan Pilkada Sumatera Utara 2024.

Baca Selengkapnya

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

11 jam lalu

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

11 jam lalu

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?

Baca Selengkapnya

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

12 jam lalu

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

Relawan Solmet mendorong Jokowi menjadi Sekjen PBB usai masa jabatannya. Bagaimana syarat dan prosedur menjabat Sekretaris Jenderal PBB?

Baca Selengkapnya

Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

12 jam lalu

Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

Jokowi akan mengumumkan anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK pada Mei ini. Apa saja tugas Pansel KPK?

Baca Selengkapnya