TEMPO Interaktif, Jakarta:Lebih dari 100 pengrajin rotan yang tergabung dalam Asosiasi Mebel Rotan Indonesia (Asmindo) berdemonstrasi di gedung Departemen Perdagangan (Depdag), Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Jumat (1/7). Mereka menolak dicabutnya Surat Keputusan Nomor 355 tentang larangan ekspor bahan baku rotan. Adanya ekspor bahan baku rotan menyengsarakan para pengrajin, ujar Sabarman Matsari, salah seorang peserta demonstrasi yang berasal dari Cirebon. Menurutnya, hal ini terkait dengan bermunculannya kompetitor dari Vietnam dan Cina terkait pasar mebel rotan Indonesia didalam dan luar negeri. Dengan adanya surat ini, ia mengkhawatirkan akan memberi kemudahan bagi negara kompetitor untuk mendapat bahan baku rotan. Imbasnya, Pasar kami semakin sempit begitu juga di dalam negeri, katanya lagi. Saat berita ini dibuat, lima orang perwakilan sedang diterima pejabat Depdag. Pengunjuk rasa itu datang dengan menumpang 14 bus yang diparkir berjajar didepan gedung Depdag. Hal ini membuat laju kendaraan yang melintas disepanjang Jalan Ridwan Rais terhambat dan terpaksa melambat. Menurut salah seorang peserta aksi lain, akan datang rombongan pengrajin rotan lagi dari Solo, Semarang, dan Medan dengan membawa tuntutan yang sama. Seperti diberitakan, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mulai awal Juli ini mencabut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan nomor 355 tahun 2004 tentang larangan Ekspor Rotan. Rinaldi Dorasman