Plot titik koordinat ditemukannya serpihan diduga pesawat Air Asia QZ 8501 berdasarkan info Kemenhub.
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang mengirimkan dua kapal perang jenis destroyer untuk membantu misi pencarian dan penyelamatan (Search and Rescue/ SAR) korban pesawat Air Asia QZ8510. Kapal bernama Takanami dan Onami itu diperkuat 400 personil serta dua helikopter jenis SH-60K dan satu helikopter SH01. (Baca juga: Tiga Indikasi Air Asia QZ8501 Tidak Meledak)
Kuasa Usaha (Charge d'affairs)/ Wakil Duta Besar Jepang di Jakarta, Yusuke Shindo, mengatakan kedua kapal itu kini berlabuh untuk mengisi bahan bakar di Pelabuhan Port Klang, Selat Malaka, Malaysia. Dua kapal itu telah mendapat izin masuk (clearance) dari pemerintah Indonesia.
"Pengerahannya ke Indonesia menunggu hasil koordinasi dengan pemerintah, khususnya Badan SAR Nasional," kata Shindo kepada wartawan di Jakarta, Rabu 31 Desember 2014. (Baca: Bangkai Pesawat Air Asia Dicari di Dua Sektor)
Tawaran bantuan tersebut telah disampaikan pemerintah Jepang, melalui Perdana Menteri Shinzo Abe dan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi pada 29 Desember 2014, Tawaran bantuan diberikan Jepang sehari setelah pesawat Air Asia nomor penerbangan QZ 8510 dinyatakan hilang kontak.
Tim koordinasi dari pemerintah Jepang terdiri atas pejabat Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, serta Japan International Cooperation Agency (JICA) akan mendatangi Basarnas malam ini untuk mengkoordinasikan bantuan.