Jokowi Diminta Gandeng Swasta Danai Rumah Kumuh  

Reporter

Jumat, 26 Desember 2014 05:54 WIB

Presiden Jokowi berpidato di peringatan Hari Ibu Ke-86 yang dilaksanakan di GOR Ciracas, Jakarta, 22 Desember 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Universitas Indonesia Lana Soelistiningsih menyarankan pemerintah merangkul perusahaan untuk membangun rumah kumuh. Pengentasan permukiman kumuh dapat teratasi lebih cepat dengan menggandeng swasta. Alasannya, setiap perusahaan mempunyai porsi program CSR (corporate social responsible). (Baca: Surabaya Sukses Menata Kawasan Kumuh, Ini Kuncinya)

Mengingat porsi dana APBN terbatas untuk mengatasi permasalahan itu, kata dia, Presiden dapat menjual konsep pengentasan permukiman kumuh kepada perusahaan swasta. "Enggak sulit, Presiden bisa mengajak perusahaan-perusahaan itu untuk makan malam dan menawarkan konsep pengentasan permukiman," katanya saat dihubungi, Kamis, 25 Desember 2014. (Baca: Jakarta Barat Bangun 1.350 Unit Rumah Deret)

Presiden, kata Lana, dapat menawarkan konsep penanganan permukiman kumuh dan perbaikan sanitasi serta pengadaan air minum. Setelah Presiden berhasil menjual konsepnya maka Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dapat menindaklanjutinya. "Pembangunan proyek diserahkan ke swasta agar tidak ada indikasi (permainan) proyek," katanya.

Pemerintah Joko Widodo menganggarkan Rp 384 miliar untuk menghilangkan permukiman kumuh selama lima tahun ke depan. Untuk 2015, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan untuk program ini sebesar Rp 12 triliun. Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna, saat ini ada 38.431 hektare permukiman kumuh di seluruh Indonesia.

"Merupakan tantangan besar untuk membuatnya 0 persen pada 2019," katanya dalam acara pencanangan Program Nasional Penanganan Permukiman Kumuh 2015-2019 di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Senin, 22 Desember 2014. Untuk menghilangkan permukiman kumuh, pemerintah akan melakukan dua pola pembangunan, yaitu peremajaan dan pemugaran kembali permukiman.

ALI HIDAYAT

Terpopuler
Keliling Gereja, Aher Ucapkan Selamat Natal
Menteri Pariwisata Target 10 Juta Wisman di 2015
Penunggak Pajak Dicekal, Termasuk Bos Epiwalk
Mabuk Lem, Anak Dicambuk Ibunya hingga Tewas

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

1 jam lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

2 jam lalu

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

Jajaran pengurus GP Ansor menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Berikut profil Gerakan Pemuda Ansor.

Baca Selengkapnya

Istana soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas: Presiden Ucapkan Terima Kasih

2 jam lalu

Istana soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas: Presiden Ucapkan Terima Kasih

Istana Kepresidenan juga menyatakan Jokowi selalu menghormati PDIP.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

3 jam lalu

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

3 jam lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

3 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

3 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

3 jam lalu

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?

Baca Selengkapnya

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

4 jam lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya