Dow Jones Cetak Rekor, Rupiah Lesu  

Reporter

Rabu, 24 Desember 2014 10:18 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Prestasi indeks saham Dow Jones Amerika Serikat yang mencetak rekor baru tak terlalu banyak berpengaruh pada kurs rupiah. Senior analis dari LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo, mengatakan rupiah tidak akan banyak bergerak meski ada sentimen positif dari luar negeri. (Baca juga: Pekan Ini, Bursa Saham Ramai Window Dressing)

Menurut Lucky, rupiah hanya akan menguat terbatas pada level 12.450-12.500 hingga akhir tahun. Pencapaian rekor Dow Jones, kata dia, memancing investor untuk menggerojokkan dana di pasar saham, sehingga tidak akan banyak masuk ke pasar uang. "Pasar uang hanya lebih terjaga volatilitasnya," kata Lucky kepada Tempo, Rabu, 24 Desember 2014.

Seperti diketahui, indeks Dow Jones di Wall Street mencetak sejarah pada perdagangan Selasa waktu setempat, karena menembus level 18.000 untuk pertama kalinya. Dow Jones menguat tajam setelah dipicu laporan data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang cukup memuaskan, menjelang akhir tahun. (Baca juga: BEI Targetkan Gaet 100 Ribu Investor Tahun Depan)

Selain Dow Jones, indeks S&P 500 juga mencetak rekor baru. Setelah menguat lima hari berturut-turut, Dow Jones dan S&P 500 bisa mencetak rekor intraday, hingga melampaui level 18.000. Menurut Lucky, ini adalah pencapaian terbaik bursa saham di Amerika. "Ini yang terbaik sepanjang sejarah," ucapnya.

TRI ARTINING PUTRI

Berita Terpopuler
Bima Arya Segel Gereja, Ini Respons GKI Yasmin
Daftar Sandi Korupsi, dari 'Obat' hingga 'Pustun'
Jokowi: Megawati Pemenang Pertarungan Politik

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

7 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya