Rupiah Loyo, Pengusaha Jawa Timur Teler  

Reporter

Kamis, 18 Desember 2014 05:12 WIB

Video klip lagu Aku Cinta Rupiah oleh Cindy Cenora. youtube.com

TEMPO.CO, Surabaya - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dikeluhkan perusahaan di Jawa Timur. Terutama perusahaan yang masih mengandalkan bahan baku impor. "Dengan dolar tembus hampir Rp 13 ribu, kami teler," kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Timur Heribertus Gunawan kepada Tempo, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca: Rupiah Jeblok, Industri Berbasis Impor Terpukul)

Sebelumnya, perusahaan harus menyesuaikan dengan upah minimum kabupaten dan kota 2015 yang kenaikannya mencapai 23-37 persen. Sekarang dunia industri kembali dihadapkan pada menguatnya dolar.

Padahal di Jawa Timur, banyak perusahaan yang masih bergantung pada bahan substitusi impor, seperti pipa, garmen, dan kosmetik. "Kalau perikanan dan ekspor masih oke, tapi yang impor sangat terasa," kata Heribertus. (Baca:Dolar Naik, Industri Lokal Bisa Untung)

Untuk mengatasi tingginya UMK, Heribertus menuturkan, beberapa perusahaan sudah melakukan relokasi. Hal itu mengakibatkan adanya pengurangan pegawai bagi yang tidak bersedia ikut pindah.

Sekarang, kata Heribertus, para pengusaha sedang merapatkan barisan. Mereka berharap ada pengendalian nilai rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan pemerintah. Para pengusaha hanya bisa melakukan efisiensi sambil melihat situasi. (Baca:Cinta Rupiah, BI Minta Pengusaha Tolak Dolar)


AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita Terpopuler
Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar
Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah
Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

19 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

22 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

5 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

8 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

9 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya