Natal dan Tahun Baru, Bank Tambah Pasokan Uang  

Reporter

Kamis, 18 Desember 2014 04:50 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Majalah The Economist menyebutkan, masalah yang dihadapi Indonesia adalah pemerintahan yang birokratis, korupsi, dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi alasan nilai tukar rupiah sangat rendah. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO , Jakarta - Menjelang akhir tahun, perbankan menyiapkan pasokan uang tambahan untuk keperluan Natal dan tahun baru 2015. Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rohan Hafas mengatakan pihaknya akan menyiapkan dana Rp 15,17 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Pendistribusian dana difokuskan pada 15 Desember sampai 1 Januari 2015 mendatang,” kata Rohan kepada Tempo, Rabu, 17 Desember 2014.

Bank Mandiri, menurut Rohan, akan meningkatkan pasokan uang untuk mengisi mesin anjungan tunai mandiri (ATM) menjadi Rp 1,65 triliun per hari, sejak 10 hari sebelum Natal. Angka itu naik sekitar 19 persen dari rata-rata pasokan dana ATM pada hari biasa. (Baca juga: Lebaran, BI Siapkan Rp 900 Miliar Uang Tunai.)

Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang kartal pada Desember ini mencapai Rp 2,8 triliun, dengan meningkatnya keperluan untuk Natal dan tahun baru 2015. “Naik 22 persen daripada Desember 2013,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Difi A. Johansyah di Medan, seperti dikutip dari Antara.

Sejalan dengan kebutuhan yang meningkat, bank sentral menyiapkan uang pecahan baru untuk keperluan Natal dan tahun baru 2015 yang diperkirakan sebesar Rp 349,2 miliar. Untuk mendapatkan uang itu, masyarakat bisa memanfaatkan jasa sembilan bank yang menyediakan penukaran uang pecahan kecil (UPK) dengan menggunakan kartu debit atau kartu elektronik. “BI juga sudah menginstruksikan semua bank agar memenuhi kebutuhan nasabah di ATM,” ujar Difi.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Asnawi Bahar sebelumnya memprediksi sekitar 50 juta wisatawan domestik akan berlibur selama masa Natal 2014 dan tahun baru 2015. Dengan jumlah wisatawan sebanyak itu, diperkirakan transaksi keuangan bakal mencapai Rp 150 triliun. “Biasanya setiap wisatawan rata-rata menghabiskan uang Rp 3 juta,” tuturnya. (Baca: Tip Bawa Uang Saat Melancong.)

ODELIA SINAGA | KHAIRUL ANAM

Berita Terpopuler
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI

Wajah Ical Lenyap dari Markas Golkar

Strategi Jokowi Atasi Pelemahan Rupiah

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

10 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

4 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

5 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

8 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

9 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

9 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya