TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan bahwa pemerintah melalui Perum Bulog akan segera melakukan operasi pasar khusus untuk beras. "Operasi Pasar Khusus Beras segera dilakukan dengan beras sebanyak lebih dari 200 ribu ton," ujarnya di Jakarta, Selasa 16 Desember 2014. (Baca:Menteri Gobel: Beras Masih Cukup untuk Enam Bulan )
Rachmat menyatakan, dalam operasi pasar tersebut, beras akan dijual seharga Rp 1.600 per kilogram. "Ada sekitar 15,5 juta rumah tangga yang jadi sasaran operasi pasar," ujarnya. Sementara, mekanisme operasi pasarnya akan diserahkan sepenuhnya pada Bulog. (Baca:Kemarau, Bulog Bojonegoro Setop Belanja Gabah)
Yang pasti, kata Rachmat, stok beras nasional saat ini masih mencapai 1,7 juta ton. Di dalamnya terdapat cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 304.014 ton. "Diharapkan masyarakat tetap tenang dan menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasanya," katanya. (Baca:Bulog: Stok Beras Aman untuk Tujuh Bulan )
Menurut pantauan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, tren harga rata-rata beras medium nasional memang sedang naik. Dalam sebulan terakhir, harganya merangkak dari Rp 9.000 menjadi Rp 9.350 per kilogram. (Baca:Jokowi Ancam Copot Menteri Pertanian )
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
25 hari lalu
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.