Bank Indonesia: Inflasi Akhir Tahun Melonjak  

Jumat, 12 Desember 2014 13:16 WIB

Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas, memberikan kata sambutan dalam acara penandatanganan Bye Laws Nasional Transaksi Uang Kartal Antar Bank (TUKAB) oleh 120 bank umum, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, (5/6).TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Semarang - Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas memperkirakan, secara keseluruhan, inflasi pada tahun ini berkisar 7,9-8,1 persen. Lonjakan inflasi ini terutama didorong oleh kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, tarif angkutan umum, dan tarif dasar listrik.

“Kenaikan harga cabai yang tinggi juga berkontribusi besar terhadap kenaikan inflasi,” kata Ronald dalam sambutan acara serah-terima jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Jumat, 12 Desember 2014. Harga komoditas cabai belakangan ini naik karena berkurangnya pasokan di sejumlah sentra produksi. (Baca: Ekonomi Indonesia Masih Ditopang Belanja Warga)

Ronald menjelaskan, laju inflasi nasional per November 2014 sebesar 1,5 persen dan inflasi tahunan 6,23 persen (year on year). Kenaikan harga BBM bersubsidi ini, menurut dia, memang mendorong peningkatan ekspektasi inflasi yang bisa menggerus penghasilan riil masyarakat dan menambah jumlah penduduk miskin.

Untuk merespons lonjakan laju inflasi ini, Bank Indonesia mempertahankan kebijakan moneter ketat, yakni dengan menaikkan suku bunga acuan menjadi 7,75 persen pada 18 November 2014. Kenaikan BI Rate ini diberlakukan untuk menjangkar ekspektasi inflasi dan memastikan tekanan inflasi pasca-kenaikan BBM tetap terkendali. “Tahun 2015 ditargetkan inflasi bisa berada di lintasan sasaran, yaitu 4 persen,” ucap Ronald.

Laju inflasi di Jawa Tengah per November 2014 tercatat sebesar 6,19 persen (year on year) atau lebih rendah dibanding tingkat nasional. Angka tersebut termasuk prestasi selain pertumbuhan ekonomi provinsi itu pada kuartal ketiga tahun ini yang mencapai 5,4 persen. (Baca: JK Tak Setuju Kenaikan BI Rate)

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah yang baru, Iskandar Simorangkir, menyatakan pihaknya akan berupaya menekan angka inflasi di Jawa Tengah. Salah satunya dengan mendorong Tim Pengendali Inflasi Daerah Jawa Tengah untuk berfokus pada tiga isu utama, yakni inflasi, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran. “Pertumbuhan terutama ditopang oleh industri pengolahan dan perdagangan, hotel, dan restoran,” ucap Iskandar.

ROFIUDDIN

Berita terpopuler:
Penenggelaman Kapal Dicibir, Begini Kata Susi
Menteri Susi: You Langgar Aturan, Saya Tabrak
Hancurkan Kapal Asing, Indonesia Bisa Kena Perkara

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya