Pembangunan Trem Surabaya Butuh Perluasan Jalan  

Reporter

Rabu, 3 Desember 2014 21:19 WIB

Istimewa

TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Logistik dan Pengembangan PT Kereta Api Candra Purnama menilai Pemerintah Kota Surabaya perlu membebaskan lahan untuk mendukung pengoperasian trem. "Kalau menurut saya, perlu ada pembebasan lahan," kata Candra seusai Workshop Surabaya Mass Rapid Transit Rencana Menuju Implementasi Pengembangan Angkutan Publik Sebagai Moda Transportasi Utama di Surabaya, Rabu, 3 Desember 2014.

Menurut Candra, jalan-jalan di Surabaya tidak terlalu lebar. Bila median jalan digunakan untuk jalur trem, maka lahan jalan hanya tinggal satu di kanan dan kiri. Untuk trem single track, kata dia, setidaknya dibutuhkan lebar jalan 10 meter dan 20 meter untuk double track. (Baca berita lainnya: Risma Diminta Tunda Bangun Trem Surabaya)

"Kalau median jalan diambil, lahannya habis. Tinggal satu untuk mobil," kata Candra. Dia menyarankan agar menggunakan single track, sehingga pembebasan lahan bisa diminimalisasi atau bahkan ditiadakan. "Single track saja, agar pembebasan lahannya tidak banyak."

Selain soal lebar jalan, keberadaan halte juga harus diperhatikan. Dengan sempitnya jalan, halte bakal dibikin minimalis serta diletakkan di tengah. Terminal Joyoboyo yang juga dipastikan akan diambil alih untuk halte. (Baca: Proyek Trem Surabaya Dapat Berkah Kenaikan BBM)

Tentang reaktivasi jalur trem lama, menurut Candra, tidak sulit. Perizinan juga tidak akan terlalu ribet lantaran proyek ini dilaksanakan langsung oleh pemerintah pusat. Namun untuk pelaksanaannya, PT Kereta Api masih harus menunggu detailed engineering design dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan belum bisa memastikan akan menggunakan single atau double track. "Besok mau dirapatkan lagi, lebih fleksibel yang mana," ujarnya. Meski begitu, Agus memastikan sebisa mungkin meniadakan pembebasan lahan. Selama ini, biaya terbesar pemerintah dikeluarkan untuk pembebasan lahan. (Baca pula: Risma Ingin Pusat Subsidi Trem Surabaya 50 Persen)

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita Terpopuler:
Tip PT Sritek Bayar Listrik dan BBM Murah
MEA, Vietnam Pesaing Berat di Industri Farmasi
Bangun BTS di Perbatasan, Telkomsel Siap Rugi
Menteri Susi Geram, Pencuri Ikan Juga Merusak Laut
Kenaikan Inflasi Lebih Rendah dari Perkiraan BI

Berita terkait

Daftar Barang dan Jasa Tidak Terdampak Kenaikan PPN 12 Persen Tahun Depan

27 hari lalu

Daftar Barang dan Jasa Tidak Terdampak Kenaikan PPN 12 Persen Tahun Depan

Pemerintah akan meneken peraturan kenaikan tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen. Barang dan jasa ini tidak terdampak.

Baca Selengkapnya

Daftar Lengkap Barang yang Terdampak Kenaikan PPN 12 Persen pada 2025

27 hari lalu

Daftar Lengkap Barang yang Terdampak Kenaikan PPN 12 Persen pada 2025

Pemerintah telah mengatur kenaikan tarif PPN yang tadinya 11 persen menjadi 12 persen pada tahun depan. Berikut daftar lengkap barang terdampak.

Baca Selengkapnya

Ditlantas Polda Aceh Tes Urine Pengemudi Angkutan Umum, 5 Orang Positif Amfetamin

25 Juni 2024

Ditlantas Polda Aceh Tes Urine Pengemudi Angkutan Umum, 5 Orang Positif Amfetamin

Ditlantas Polda Aceh melakukan tes urine terhadap 86 orang sopir angkutan umum. Hasilnya 5 orang positif mengonsumsi amfetamin.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Transportasi Indonesia Desak Pemerintah Adakan Dana Alokasi Khusus Angkutan Umum, Sebab...

25 Juni 2024

Masyarakat Transportasi Indonesia Desak Pemerintah Adakan Dana Alokasi Khusus Angkutan Umum, Sebab...

Kementerian Keuangan diminta adakan Dana Alokasi Khusus untuk Pembiayaan Angkutan Umum. Suntik stimulus ke daerah-daerah.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

30 April 2024

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

22 April 2024

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

17 April 2024

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

15 April 2024

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

15 April 2024

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

9 April 2024

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya