MEA, Vietnam Pesaing Berat di Industri Farmasi

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 2 Desember 2014 23:30 WIB

Pekerja melakukan pengepakan obat oralit di pabrik PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indofarma Tbk (INAF) mengaku percaya diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku tahun depan. Alasannya, di tingkat regional Asia Tenggara, jumlah produk farmasi Indonesia tergolong yang paling besar.

Direktur Utama Indofarma Arif Budiman mengatakan salah satu negara ASEAN yang dianggap sebagai pesaing berat perusahaan adalah Vietnam. “Sebab di Vietnam harga obatnya cukup kompetitif,” kata Arif saat melakukan paparan publik di Bursa Efek Jakarta, Selasa, 2 Desember 2014.

Walaupun begitu, dia yakin dari sisi kualitas, produk Indonesia lebih baik. Menurut Arif, ketentuan Good Manufacturing Produk (GMP) yang disyaratkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Indonesia sudah memenuhi standar internasional.

Adapun badan pengawas serupa di Vietnam masih menggunakan standar lokal. Dia justru lebih khawatir terhadap produk farmasi asal Cina dan India. Sebab kedua negara tersebut memiliki bahan baku sendiri dan tidak perlu impor. (Baca juga: Karyawati Rumah Sakit di Bangkok Dilarang Hamil)

Arif mengatakan saat ini Indofarma sudah melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Afganistan, Irak, dan Nigeria. Namun nilai ekspornya hanya lima persen dari jumlah keseluruhan produk. Untuk memperbesar kapasitas ekspornya, perseroan berencana bekerja sama dengan PT Kimia Farma Tbk.

Apalagi saat ini Kimia Farma merupakan salah satu penyedia utama produk farmasi di Timor Timur. “Mulai tahun depan kami juga minta agar produk kami juga dibawa ke Timor Timur,” kata dia. (Lihat juga: Beredar, Obat dan Kosmetik Ilegal Senilai Rp 31 M)

Ekspansi produk, kata Arif, juga dilakukan dengan menggandeng salah satu produsen makanan sehat asal Kanada. “Bentuk produknya seperti makanan sehat dan susu untuk penderita diabetes,” katanya.

Bahkan perusahaan asal Kanada tersebut sudah mengajukan sertifikasi halal. Menurut Arif, pada tahun pertama, Indofarma hanya melakukan pengemasan dan penjualan. Dua atau tiga tahun setelah itu, perseroan berencana memusatkan produksinya di dalam negeri. "Kontribusinya sekitar Rp 20 miliar setahun."

FAIZ NASHRILLAH

Terpopuler:
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal
Ini Nama-nama Direksi Baru Pertamina
Empat Poin Penting Aturan Baru Menteri Susi

Berita terkait

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

10 hari lalu

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.

Baca Selengkapnya

Indofarma Sebut Sudah Bayar THR Karyawan, Dibayar Penuh

25 hari lalu

Indofarma Sebut Sudah Bayar THR Karyawan, Dibayar Penuh

PT Indofarma menyatakan telah membayar THR Idul Fitri bagi karyawannya secara penuh tanpa dicicil.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

26 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya

Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

27 hari lalu

Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

Sekretaris Perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk. Warjoko Sumedi angkat bicara menanggapi desakan para karyawan yang meminta pembayaran gaji dan THR.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

14 Maret 2023

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

Pemerintah diminta mengembangkan industri farmasi untuk menurunkan harga obat.

Baca Selengkapnya

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

13 Maret 2023

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

Pihak akademisi selalu membutuhkan masukan dari industri farmasi mengenai hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan demi kepentingan masyarakat.

Baca Selengkapnya

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

5 Maret 2023

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

Kemandirian industri farmasi kesehatan dapat dicapai dengan cara penguatan manufaktur farmasi dalam negeri, revitalisasi penyediaan bahan baku obat serta riset dan pengembangan inovasi farmasi dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Berikut Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Apoteker

13 Februari 2023

Berikut Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Apoteker

PP No. 51 tahun 2009 mendefenisikan apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

Baca Selengkapnya

13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya

13 Februari 2023

13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) didirikan di Yogyakarta pada 13 Februari 1946 oleh Zainal Abidin yang kemudian diangkat sebagai Ketua PAFI.

Baca Selengkapnya

Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Domestik, Tapi 90 Persen Bahan Bakunya Masih Impor

7 Desember 2022

Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Domestik, Tapi 90 Persen Bahan Bakunya Masih Impor

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan saat ini industri farmasi nasional telah menguasai pasar obat sekitar 89 persen.

Baca Selengkapnya