Taktik Mafia Mencuri Ikan dari Perairan RI  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 21 November 2014 08:28 WIB

Nelayan menyadarkan kapalnya di pantai Tangsi atau pantai Pink, Jerowaru, Lombok Timur, NTB, 3 Oktober 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Adji Sularso menyatakan mafia pencuri ikan memiliki berbagai modus untuk dapat mengeruk hasil laut Indonesia. "Ada juga campur tangan dari unsur lokal," kata Adjie ketika dihubungi Kamis, 20 November 2014.

Cara yang pertama dan banyak dilakukan adalah dengan menyelundupkan anak buah kapal (ABK) asing di dalam kapal ikan Indonesia. Menurut Adji, sudah ada aturan yang mewajibkan kapal berbendera Indonesia menggunakan nakhoda dan ABK Indonesia. Menurut Adji, ini merupakan salah satu celah bagi pihak asing untuk menyelundupkan ikan-ikan yang telah ditangkap. (Baca: Jokowi: Jangan Tangkap Kapal Pencuri Ikan, tapi...)

Selain itu, perizinan kapal juga banyak dimanfaatkan. Saat masih bertugas, Adjie mengatakan, banyak menemukan perusahaan lokal yang mendaftarkan kapal namun ternyata digunakan oleh asing. Beberapa agen lokal yang mendaftar tadi mengaku tak tahu bahwa ternyata perusahaan dari luar negeri-lah yang mengarungi perairan Indonesia. (Baca: Menteri Susi Ingin Ngebom Kapal Ilegal)

Pelelangan kapal asing hasil sitaan pun tak luput dari usaha para mafia. Kapal ini seharusnya tak boleh lagi digunakan untuk menangkap ikan, dan uang hasil lelang masuk ke kas negara. Faktanya, kata Adji, banyak perusahaan asing yang sudah dilarang beroperasi, mengambil kembali kapal mereka yang disita melalui pelelangan. Padahal, seharusnya yang dapat membeli adalah perusahaan-perusahaan Indonesia. Pemerintah sering kali luput dalam mengawasi pelelangan yang dilaksanakan di daerah ini, sehingga acap kali gagal mengantisipasi. (Baca: Walhi Tolak Ide Menteri Susi Mengebom Kapal Liar)

Pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, Adji mengharapkan perbaikan penjagaan perairan Indonesia. Menurut dia dilihat dari anggaran dan armada yang ada saat ini, tak ada kendala untuk mencegah pencurian hasil laut Indonesia. (Baca: KKP Tangkap Lima Kapal Ikan Vietnam)

Sumber anggaran tahun ini, menurut dia, lebih besar ketimbang pada masa Adji menjabat di 2007-2010. Saat itu anggarannya hanya Rp 350 miliar, dengan 25 kapal aktif dan 250 hari layar. "Sekarang dananya mencapai Rp 1 triliun," kata dia. (Baca: Berantas Illegal Fishing, Pemerintah Gandeng Prancis)

Adapun armada untuk menjaga seluruh nusantara, 25 kapal patroli milik pemerintah, 50 kapal patroli TNI AL, dan hampir 100 unit milik kepolisian. Seluruhnya tersebar di berbagai daerah, terutama di titik-titik rawan seperti Pontianak, Natuna, Batam, dan Sulawesi Utara. "Jadi seharusnya tak ada kendala, tinggal kemauannya saja," ujar Adji. (Baca: Kejahatan Perikanan Rugikan Negara Rp 30 Triliun)

URSULA FLORENE SONIA

Topik terhangat:
Tes Perawan Kepolisian | Ahok Jadi Gubernur | Jokowi dan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Gara-gara BPJS, Asuransi Rugi

Rayakan Thanksgiving, Dubes AS Blake Blusukan

Kejutan yang Bikin Risma Plong

Bentrok TNI Vs Polri, Peluru di Dada Korban Lebur

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

25 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

33 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

34 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

38 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

39 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

39 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

56 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya