Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sofyan Djalil. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO,Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan Presiden Joko Widodo tidak melibatkan banyak menteri dalam kunjungan kenegaraannya. Presiden, kata dia, hanya melibatkan menteri yang sesuai dengan tujuan kunjungan.
Rencana penghematan yang disampaikan Jokowi, ujar Sofyan, langsung diterapkan sejak dilantik sebagai Presiden. Sementara pemerintah sebelumnya kerap melibatkan banyak pejabat dalam setiap kunjungan kenegaraan, pemerintah kali ini tidak. "Wartawan juga sedikit. Akan ada giliran barangkali. Satu pesawat itu saja tidak penuh," ujarnya.
Saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) di Beijing, Cina, beberapa waktu lalu, Presiden hanya ditemani Menteri Koordinator Perekonomian, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari. (Lihat pula: Baju 'Mao Zedong' KTT APEC Jadi Tren Mode di Cina)
"Kalau APEC itu kan memang bicara ekonomi, saya hadir bersama Mendag. Menlu perlu untuk pertemuan bilateral," ucapnya.
Sementara itu, untuk pertemuan G20 yang akan dilangsungkan di Brisbane, Australia, mulai besok hingga dua hari ke depan, dia pulang ke Tanah Air dan digantikan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Sedangkan Andi dan Retno tetap mendampingi Jokowi. "Jadi bertukar saja," ujarnya.
Sofyan mengapresiasi upaya yang dilakukan Presiden Jokowi sehingga kinerja para menteri tidak terganggu dan para menteri bisa memberikan pelayanan dengan cepat kepada masyarakat.