Waspada Inflasi karena BBM, Rupiah Melemah Lagi  

Reporter

Rabu, 12 November 2014 06:13 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta - Pembalikan arah (rebound) yang dialami dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia mengganjal laju rupiah. Setelah menguat dalam perdagangan awal pekan, rupiah melemah pada perdagangan Selasa, 11 November 2014.

Dalam transaksi pasar uang, rupiah turun 54 poin (0,44 persen) ke level 12.222 per dolar Amerika Serikat. Rupiah melemah bersama dengan mata uang Asia lainnya. Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, mengatakan dolar kembali dominan di pasar mata uang setelah mengalami koreksi sejak akhir pekan lalu.

Momentum pelemahan dua hari tersebut kemudian dimanfaatkan oleh para pemain valuta asing untuk memborong dolar dengan harga rendah. "Imbasnya, rupiah dan mata uang pasar berkembang kembali tertekan," kata dia. (Baca juga: Obama, Jokowi yang Ambisius, dan Mitra Luar Biasa )

Dari sisi internal, pelaku pasar mulai mengambil sikap. Mereka melihat dan menunggu menjelang rapat dewan gubernur Bank Indonesia. Pelaku pasar akan melihat bagaimana respon bank sentral menghadapi ancaman inflasi yang akan muncul setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Kenaikan harga BBM memunculkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan (BI Rate)," ujar Lukman.

Menurut dia, ada kemungkinan bank sentral menaikkan suku bunga acuan mengingat kenaikan harga BBM amat mungkin akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun, hal itu masih bergantung pada bagaimana persiapan pemerintah dalam meredam inflasi yang akan disumbangkan setelah kenaikan harga BBM.

Hari ini, Rabu, 12 November 2014, Lukman memperkirakan rupiah bergerak pada kisaran 12.200 per dolar AS dengan risiko melemah ke level 12.300 per dolar. Tembusnya level resistan 12.200 sudah menegaskan bahwa posisi rupiah kian rawan. "Bank Indonesia perlu turun ke pasar apabila pergerakan rupiah sudah tidak wajar.”



M. AZHAR


Berita Terpopuler
Obama Pilih Jokowi, Bukan Putin atau Xi Jinping

Obama Sapa Jokowi: 'Aku Ngantuk'

Akhirnya Iriana Widodo Tampil di APEC





Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

15 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

20 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya