Landasan Pacu Susi Air Diduga Tak Berizin  

Reporter

Kamis, 30 Oktober 2014 18:46 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang juga merupakan pengusaha tambak udang yang menyediakan pesawatnya untuk memberikan bantuan bagi korban bencana gelombang tsunami Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), di Halim Perdanakusuma, Jakarta, 25 November 2005. dok TEMPO/ Hendra Suhara

TEMPO.CO, Pangandaran - Landasan pacu milik maskapai penerbangan Susi Air di Kampung Padasuka, Desa Wonoharjo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diduga tak berizin. Menurut Penjabat Bupati Pangandaran, Endjang Naffandy, pihaknya sedang meneliti dugaan tersebut. "Rencananya, Susi Air dan pemerintah akan membahas persoalan landasan ini awal November," katanya kepada Tempo, Kamis, 30 Oktober 2014.

Landasan pesawat sepanjang 1 kilometer ini dibangun sejak 2004. Area ini berdiri di atas lahan pemerintah, tepat di muka laut. Meski kerap digunakan untuk lepas landas pesawat, landasan ini tidak diaspal atau dibeton, hanya diberi batu cadas. Di sisi kiri landasan terdapat tanaman pandan besar. Selain itu, terdapat satu pos jaga di gerbang masuk. (Baca juga: Pesawat Carteran Jokowi Milik Susi Air)

Endjang mengatakan belum pernah memproses izin landasan pacu itu. Endjang mengatakan akan melakukan verifikasi dan mendengarkan pemaparan dari Susi Air. "Apakah ada argumen atau aturan hukum lain yang jadi pedoman untuk membangun landas pacu tersebut," ujarnya.

Kepala Desa Wonoharjo, Zaenal Mustofa, mengatakan Susi Air sedang menempuh langkah-langkah untuk membenahi landasan pacu tersebut. Pembenahan tersebut meliputi perizinan dan penataan lokasi. "Kami berharap landas pacu ini bisa memberi kontribusi dalam upaya mengembangkan desa." (Baca: Dipanggil Jokowi, Dirut Susi Air: Bicara Soal Ikan)

Saat dimintai konfirmasi, penanggung jawab PT ASI Pudjiastuti Marine, Rustam Effendi, mengatakan perusahaannya hanya memanfaatkan tanah milik negara yang tidak digunakan untuk landasan pacu pesawat. Seluruh biaya pembangunan landasan ini, kata dia, murni berasal dari Susi Air.

Rustam tidak memungkiri kenyataan bahwa sebagian besar lahan di pinggir pantai tersebut dipakai untuk kepentingan Susi Air. Namun, kata dia, landasan itu juga pernah dipakai untuk kepentingan lain. "Dulu digunakan untuk paralayang, sampai pertandingan pesawat remote control," ujarnya. Saat ditanya soal perizinan, Rustam mengaku hanya meminta izin pemanfaatan. "Kalau izin menguasai tidak mungkin. Itu tanah negara."

CANDRA NUGRAHA

Berita Terpopuler
Foto Porno Ini Bikin Penghina Jokowi Ditangkap
Cerita Susi Ngotot Pakai Helikopter ke Seminar
Andi Widjajanto Ditunjuk Jadi Sekretaris Kabinet







Berita terkait

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

3 hari lalu

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

Media Center dilengkapi dengan sejumlah fasilitas mulai dari ruang meeting, studio, hingga akses internet.

Baca Selengkapnya

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

4 hari lalu

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

20 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

23 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

41 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

54 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

55 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

55 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya