Menteri Gobel Cari Jurus Tangkal Produk Impor  

Reporter

Selasa, 28 Oktober 2014 10:56 WIB

Menteri Perdagangan, Rahmat Gobel di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan akan mencari pangkal persoalan produk domestik yang kalah digempur produk impor. “Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian dan Pertanian untuk menemukan pangkal persoalan,” katanya setelah acara serah terima jabatan di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin malam, 27 Oktober 2014.

Rahmat mengaku belum menyiapkan strategi jitu menangkal produk impor. Yang ingin ia lakukan adalah menggali dan menemukan faktor kalahnya produk domestik kepada pelaku usaha dan asosiasi. “Kami harus banyak bicara dengan Kadin dan Apindo,” ujarnya. (Baca: Grogi, Rahmat Gobel Salah Sebut Kemendag)

Rahmat mengatakan kebijakan impor tidak boleh dianggap enteng tanpa memikirkan solusi lain. Ia tidak ingin ketika harga suatu produk tinggi, kemudian satu-satunya jalan keluar yaitu dengan impor. “Ini yang mau saya pelajari.”

Jalan keluar untuk tidak mengandalkan impor adalah meningkatkan kualitas produk domestik. Dalam hal ini, Rahmat berfokus meningkatkan nilai tambah pada produk pangan. "Ini berkaitan dengan krisis pangan," katanya. Menurut dia, Indonesia tidak boleh lagi bergantung pada ekspor produk mentah.

Peningkatan nilai tambah juga menjadi solusi untuk meningkatkan ekspor. Tingginya ekspor akan menekan defisit neraca perdagangan yang memburuk di akhir pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Rahmat berencana membentuk trading house. Sebagai contoh, ekspor produk mebel Indonesia tertinggal dari Vietnam karena masalah inefisiensi di pabrik-pabrik. Dengan trading house, kebutuhan bahan baku lebih terjamin.

Arahan Presiden Joko Widodo untuk membangun iklim perdagangan dalam negeri dengan membangun 5.000 pasar dengan pengaturan sistem dan logistik yang baik serta diversifikasi pasar. “Kita harus meningkatkan pelaku pasar bukan sekadar fasilitas saja, tetapi kita atur hingga perdagangan dalam negeri berjalan,” kata Rahmat yang juga Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia. (Lihat: Pabrik Gabah Rahmat Gobel Mampu 150 Ribu Ton)

Diplomasi perdagangan juga harus ditingkatkan di forum dunia, seperti negara-negara Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan Organisasi Pangan Dunia (WTO). Indonesia akan berpartisipasi dalam tiga forum itu ditambah G-20 di tahun mendatang.

PRIO HARI KRISTANTO

Berita Terpopuler
Daftar Lengkap Menteri Kabinet Kerja Jokowi
Pengamat Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard
Pengepul Ikan Ini Jadi Menteri Kelautan
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi
LIVE: Pengumuman Kabinet Jokowi


Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

18 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

20 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya