TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktorat Jenderal Pajak mengumumkan, hingga 15 Mei 2005 penerimaan pajak telah mencapai Rp 97 triliun, atau 38 persen dari APBN 2005.Menurut Direktur Jenderal Pajak Hadi Poernomo, perincian penerimaan itu terdiri dari PPH migas sebesar Rp 10,5 triliun, PPH nonmigas Rp 52,2 triliun, PPN Rp 31,3 triliun, PBB dan BPHTB Rp 2,3 triliu serta pajak lainnya sebesar Rp 0,7 triliun. "Penerimaan ini meningkat 143 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya di sela-sela rapat kerja dengan Panitia Anggaran DPR di Jakarta hari ini. Menteri Keuangan Jusuf Anwar dalam jawaban tertulisnya menyatakan, penerimaan PPH pada 2005 diperkirakan mencapai Rp 156,2 triliun yang berarti Rp 14,0 triliun (9,8 persen) lebih tinggi dari sasaran penerimaan PPH yang ditetapkan dalam APBN 2005 sebesar Rp 142,2 triliun. Peningkatan perkiraan penerimaan itu, kata dia, dipicu oleh tingginya perkiraan harga minyak mentah Indonesia serta erkiraan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Untuk penerimaan PBB dan BPHTB diperkirakan mencapai Rp 16,4 triliun yang berarti Rp 2,9 triliun (21,8 persen) lebih tinggi dari sasaran penerimaan yang ditetapkan dalam APBN 2005 sebesar Rp 13,5 triliun. Peningkatan penerimaan PBB dan BPHTB, lanjut Jusuf, terutama berasal dari PBB sektor pertambangan khususnya sektor pertamabangan migas yang juga dipicu oleh tingginya perkiraan harga minyak mentah Indonesia dalam RAPBN-P 2005. Suryani Ika Sari