Dolar Perkasa, Rupiah Tergelincir 10 Poin  

Rabu, 15 Oktober 2014 12:20 WIB

Ilustrasi mata uang dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Minimnya sentimen positif dari pasar global membuat dolar masih perkasa terhadap mata uang Asia.

Akibatnya, menurut ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, rupiah masih akan stagnan di kisaran 12.200 per dolar Amerika Serikat. Belum ada katalis positif yang mampu melepaskan rupiah dari cengkeraman dolar AS. "Merosotnya harga komoditas dan pemangkasan outlook ekonomi Jerman membuat dolar menguat," katanya, Rabu, 14 Oktober 2014. (Berita lain: Warga Antre di Pembukaan Toko Perabot IKEA)

Lana menambahkan, pasar global masih kelebihan pasokan komoditas. Produksi yang ada tidak ditopang oleh permintaan dari negara-negara Eropa dan Cina serta ada pembatasan impor Cina. Akibatnya, harga komoditas tambang dan CPO merosot beberapa hari terakhir.

Di sisi lain, Menteri Ekonomi Jerman baru saja mengumumkan pemangkasan outlook pertumbuhan ekonominya dari 1,8 persen year-on-year menjadi 1,2 persen year-on-year untuk tahun 2014. Proyeksi turun ini membuat indeks investasi dan ekspektasi analis turun dari 6,9 pada September menjadi minus 3,6 pada Oktober. "Jika kondisi ini berlanjut, Jerman bisa dimasukkan ke dalam kategori resesi," kata Lana.

Perlambatan ekonomi Jerman terjadi, antara lain, akibat sanksi ekonomi ke Rusia. Rusia merupakan mitra dagang utama Jerman. Kondisi ini mungkin memaksa Jerman menyetujui program stimulus bank sentral Uni Eropa (ECB) yang selama ini ditolak. (Berita lain: Lion Air Lengkapi Bandara Halim dengan Monorel)

Di transaksi pasar uang hingga jeda siang, rupiah merosot 10 basis point (0,08 persen) ke level 12.215 per dolar AS. Mata uang Asia lainnya juga melemah terhadap dolar. Rupee India melemah tajam 0,52 persen, yuan merosot 0,06 persen, dolar Singapura melemah 0,10 persen, dan ringgit tergelincir 0,24 persen.

PDAT | M. AZHAR

Terpopuler:
KPK: Jokowi Clear!
KPK Sebut Jokowi Tak Punya Rekening di Luar Negeri
Ngopi Bareng Ical, Ini Isi Pebincangan Jokowi
Dugaan Korupsi Solo, KPK: Jokowi Clear




Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

2 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya