Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bersama Isteri Ny. Bianca Adineogoro Lutfi. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggelar acara perpisahan di kantornya, Senin, 13 Oktober 2014. Acara ini dia gelar menjelang berakhirnya masa jabatannya pada 19 Oktober 2014. (Baca: Menjadi Menteri Perdagangan, Ini Karir Lutfi)
Setelah selesai memegang jabatan menteri, Lutfi berniat kembali ke dunia bisnis yang terakhir digelutinya sepuluh tahun lalu. Sebelum menjabat Menteri Perdagangan, Lutfi didapuk sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, lalu Duta Besar Indonesia untuk Jepang. "Umur saya baru 45 tahun, tapi saya sudah pensiun tiga kali," katanya.
Alasan lain yang membuatnya ingin kembali berbisnis adalah menghormati keinginan sang istri, Bianca Adinegoro. Saat ditanya ihwal sikapnya jika presiden terpilih Joko Widodo meminangnya untuk kembali menjabat Menteri Perdagangan, Lutfi mengatakan tak kuasa menolaj. "Untuk negara, itu adalah pengabdian, tapi itu di luar rencana saya," ujarnya.
Lutfi dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada 14 Februari 2014 menggantikan Gita Wirjawan. Lutfi mengatakan tugasnya sebagai Menteri Perdagangan sangat berat. "Lihat saja foto sebelum Valentine 2014 dan sekarang, rambut saya makin tipis," katanya, disambut tawa semua yang hadir. (Baca: Seusai Upacara, Menteri Lutfi Dapat Kejutan ).
Di dunia bisnis, Lutfi memegang posisi penting di beberapa perusahaan. Lutfi menjabat Direktur Utama PT Mahaka Energi Perdana, Direktur Utama PT Mahaka Niaga Perdana, dan Direktur Utama PT Mahaka Industri Perdana pada 1994. Lutfi juga sempat menjadi Wakil Presiden Bali Energy Limited dan Wakil Presiden Patuha Power Limited.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
10 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.