TEMPO Interaktif, Jakarta:Tim Pemberesan Badan Penyehatan dan Perbankan Nasional meminta PT Bank Mandiri Tbk. memblokir 24 bilyet deposito atas nama PT Timor Putra Nasional yang raib. "Bank Mandiri sudah kasih jawaban, tapi saya belum baca suratnya," kata Caretaker Koordinator Pelaksana Tim Pemberesan BPPN Harry Sukadis kepada wartawan di Jakarta hari ini.Dari total 85 bilyet deposito yang diserahkan Timor ke BPPN, 55 buah disita pajak oleh Ditjen Pajak. Sisanya, 30 bilyet dipegang oleh Tim Pemberesan BPPN setelah BPPN dibubarkan. "Dari 30 bilyet ini, enam di antaranya ada di kustodian kami," kata Harry. Harry juga menambahkan, pengeluaran kolateral harus melalui collateral permanent release. "Ini dicek dulu, apakah bisa dikeluarkan," kata Harry. Sedangkan 24 bilyet ini, menurut dia, tidak memiliki collateral permanent release. "Jadi ada misconduct," ujarnya. Seperti diberitakan Koran Tempo sebelumnya, pemerintah sedang menyelidiki kasus hilangnya 24 bilyet deposito atas nama Timor Putra Nasional di Tim Pemberesan Badan BPPN. Bilyet-bilyet deposito yang hilang itu diperkirakan nilainya mencapai sekitar Rp 8 miliar.Berdasarkan laporan internal Tim Pemberesan BPPN, seharusnya terdapat 30 bilyet deposito asli di Kustodian Tim Pemberesan. Namun, menurut Caretaker Koordinator Pelaksana Tim Pemberesan BPPN Harry Sukadis sebelumnya, sampai saat ini baru enam bilyet yang teridentifikasi. Fanny Febiana – Tempo