TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur OPEC Indonesia Maizar Rahman mengungkapkan, dari hasil analisis harga dan perkembangan pasar minyak dunia, harga minyak diperkirakan akan bertahan cukup tinggi sampai akhir tahun. Menurut dia, stok ternyata tidak memberi dampak pada kenaikan harga. Pasalnya, meskipun OPEC telah meningkatkan produksi, ternyata harga minyak masih tetap tinggi. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak ini tahun lalu telah memproduksi 29,07 juta barel per hari, yang kemudian pada kuartal pertama 2005 ditingkatkan sebanyak 1,3 juta barel per hari. Sedangkan produksi pada Maret mencapai 29,76 juta barel perhari. Rahman menambahkan, faktor yang mekicu kenaikan harga minyak antara lain adalah permintaan. Permintaan telah meningkat sebesar 1,6 juta barel per hari, sehingga memberi dampak kenaikan harga. "Saat ini faktor yang cukup mempengaruhi harga minyak adalah spekulasi di pasar minyak dan regulasi investasi asing di negara-negara anggota OPEC," ujarnya di Jakarta hari ini. Faktor cuaca, kata dia, juga berpengaruh terhadap tingginya harga minyak tahun ini. "Musim dingin dan musim semi tahun ini lebih dingin dari biasanya, sehingga permintaan minyak meningkat," jelasnya. Muhamad Fasabeni – Tempo
Pemerintah Didorong Segera Rampungkan Revisi UU Migas
3 Oktober 2017
Pemerintah Didorong Segera Rampungkan Revisi UU Migas
Pemerintah diminta segera mengambil sikap ihwal revisi Undang-undang Minyak dan Gas. Pengurus Serikat Pekerja Satuan Kerja Khusus Migas Bambang Dwi Djanuarto?menilai pemerintah kurang responsif dalam menyelesaikan revisi UU Migas.