Penguatan Rupiah Diprediksi Hanya Sementara  

Reporter

Rabu, 17 September 2014 07:56 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta - Rupiah bergerak mendatar 0,3 poin ke level 11.971,3 per dolar Amerika Serikat pada transaksi di pasar uang, Selasa, 16 September 2014. Analis dari PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan penguatan dolar sedikit tertahan menjelang rapat Komite Ekonomi Federal (FOMC Meeting).

"Muncul ekspektasi di kalangan investor bahwa bank sentral Amerika akan mengeluarkan pernyataan yang lebih menenangkan," kata dia. (Baca juga: Pasar Kecewa terhadap Susunan Kabinet Jokowi)

Ekspektasi positif dari FOMC Meeting tersebut membuat rupiah mengalami relaksasi dari tekanan dolar. Di sisi lain, pelaku pasar sudah mengantisipasi pertemuan tersebut dan sudah tecermin dalam kenaikan nilai tukar dolar selama dua pekan terakhir.

Meski demikian, Zulfirman mengingatkan meredanya tekanan dolar hanya bersifat sementara. Pasalnya, tren pergerakan dolar sampai akhir tahun masih akan terus menguat seiring dengan rencana kenaikan suku bunga tabungan The Fed pada pertengahan 2015. "Tumbuhnya ekonomi dan pasar tenaga kerja secara signifikan akan menarik likuiditas dolar kembali ke pasar AS," ujarnya. (Baca: Rupiah Diprediksi Lesu Selama Sepekan)

Pemulihan ekonomi yang dialami AS lebih cepat dibanding negara-negara lainnya. Eropa masih menghadapi risiko konflik di Ukraina. Data terakhir dari Cina menunjukkan tingkat investasi asing di Negeri Tirai Bambu merosot ke level terendah dalam empat tahun terakhir.

Menurut Zulfirman, investasi di Cina bisa mempengaruhi outlook ekspor Indonesia yang selanjutnya berpotensi membuat neraca transaksi berjalan mengalami defisit berkepanjangan. Hari ini, Rabu, 17 September 2014, rupiah diperkirakan berada di level 11.900-11.970 per dolar AS. "Bila pernyataan The Fed tidak sesuai dengan ekspektasi, ada peluang rupiah menguji level psikologis 12.000 per dolar," kata Zulfirman.

M. AZHAR

Berita Terpopuler
Begini Arsitektur Kabinet Jokowi-JK

Pengamat: Kabinet Jokowi Lebih Reformis dari SBY
Kepergok Saat Bercinta, Wanita Ini Pukuli Petugas

Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

14 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

18 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya