Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, saat melihat secara langsung pesawat tempur latih T50i Golden Eagle, di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (13/2). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan Bandara Juanda tidak akan ditutup. "Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," ujarnya. (Baca: HUTTNI, Bandara Juanda Tunggu Keputusan Jakarta)
Menurut Chairul, SBY menyadari bahwa peringatan hari ulang tahun TNI pada 5 Oktober mendatang bakal mempengaruhi aktivitas perekonomian. Karena itu, SBY mengadakan pertemuan dengan Panglima TNI dan menghubungi otoritas Bandara Juanda. Hasilnya, akan ada rekayasa lalu lintas udara agar semua aktivitas tetap berjalan normal. (Baca: HUTTNI, Penerbangan Sipil di Juanda Dialihkan)
Senada dengan hal itu, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan akan berkoordinasi dengan TNI dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. "Yang pasti, jangan sampai latihan dan aksi manuver pesawat tempur TNI mengganggu lalu lintas udara," tuturnya di Lembaga Teknik Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 8 September 2014. (Baca: Aneka Pesawat yang Bakal Dimiliki TNI Tahun Ini)
Agar lalu lintas tak terganggu, kata Bambang, sistem buka-tutup Bandara Juanda akan diterapkan. Pesawat komersial juga diperintahkan memutar sebelum mendarat. "Penerbangan komersil diusahakan tetap berjalan karena berhubungan dengan kelancaran kegiatan perekonomian dalam sektor ini."
Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya sebelumnya berencana menutup Bandara Juanda pada 1-4 Oktober dan 7 Oktober 2014. Perayaan HUT TNI tahun ini akan dipusatkan di Juanda.