TEMPO.CO, Mojokerto - Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia Rahmat Gobel yang dikenal sebagai pengusaha industri manufaktur elektronik ekspansi bisnis dengan mendirikan pabrik pengolahan gabah dan beras modern PT Lumbung Padi Indonesia. Pabrik seluas 5,1 hektare di Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tersebut diresmikan Menteri Pertanian Suswono hari ini, Ahad. Dalam bisnis ini, Rahmat bermitra dengan perusahaan peralatan penggilingan padi dari Jepang, Satake Corporation.
Rahmat mengatakan pendirian pabrik pengolahan gabah dan beras ini merupakan amanat dari mendiang ayahnya, Thayeb Mohamad Gobel. "Ini amanat orang tua saya," kata Rahmat saat sambutan di depan hadirin, Ahad, 7 September 2014.
Rahmat mengatakan dari waktu ke waktu kebutuhan pangan terutama beras akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. "Sebagian besar konsumsi pokok masyarakat kita adalah beras, maka tidak mengherankan kebutuhan pangan akan meningkat drastis," kata Rahmat selaku Presiden Komisaris PT Lumbung Padi Indonesia.
Rahmat menambahkan, industri pengolahan gabah dan beras ini ke depan tidak hanya memproduksi beras melainkan produk lain berbahan baku beras, seperti beras menir kualitas ekspor, tepung beras bermutu tinggi, bubuk bekatul siap saji, produk makanan ringan dari bahan dasar beras, dan sebagainya.
Selain diversifikasi produk, industri ini juga akan memanfaatkan seluruh bahan baku beras maupun gabah termasuk sekam yang bisa dijadikan energi alternatif ramah lingkungan. "Teknologi industri yang diterapkan nanti zero waste atau tidak menghasilkan sisa?" katanya.
Menteri Pertanian Suswono menyambut baik industri pengolahan padi modern yang didirikan Rahmat Gobel ini. "Tantangan kita ke depan di bidang industri pangan memang semakin berkembang," katanya. Tantangan terdekat adalah persaingan usaha ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diterapkan 21 Desember 2015.
Suswono mengingatkan ancaman swasembada pangan akibat berkurangnya lahan pertanian dari tahun ke tahun. "Kementerian Pertanian mencatat 110 hektare lahan pertanian terkonversi tiap tahun," ujarnya.
Soal lahan pertanian, kata Suswono, di tingkat ASEAN Indonesia masih kalah dengan Thailand dalam luas lahan pertanian per kapita. Luas lahan pertanian Indonesia per kapita hanya 560 meter persegi sedangkan Thailand 5.600 meter per segi per tahun. "Rata-rata per keluarga petani Indonesia hanya memiliki lahan 0,3 hektare sedangkan Thailand 3 hektare," katanya.
ISHOMUDDIN
Berita terkait
Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian
2 hari lalu
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
6 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
9 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
11 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
11 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
22 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
34 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun
36 hari lalu
Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
37 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian
45 hari lalu
Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur
Baca Selengkapnya