TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan setidaknya ada 25 pekerjaan yang harus dilakukan oleh PT Garuda Indonesia Airlines Tbk untuk mengurangi kerugiannya. Langkah-langkah tersebut dirumuskan kementerian, beserta direksi dan komisaris.
Menurut Dahlan, jika 25 langkah tersebut dilakukan, maka kerugian Garuda bisa berkurang jauh. "Kami tak targetkan kerugian akan berkurang sampai berapa, tapi diusahakan semaksimal mungkin," kata Dahlan seusai menghadiri acara refleksi pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) di Jakarta, Rabu, 3 September 2014. Langkah yang diputuskan harus segar direalisasikan sebab hanya tersisi waktu sekitar tiga setengah bulan masa jabatan direksi. (Baca: Garuda Terbang Perdana di Bandara Bua Palopo)
Salah satu program yang dirumuskan adalah efisiensi biaya operasi. Garuda memiliki beberapa rute tertentu yang tingkat isian penumpangnya tak pernah mencapai 100 persen. Pesawat yang melayani rute tersebut nantinya akan diganti dengan pesawat yang lebih kecil.
Selain itu, efisiensi juga akan dilakukan pada penghematan bahan bakar. Manajemen bahan bakar akan diperketat dengan cara mengurangi waktu tunggu saat tinggal landas serta mendarat. "Jangan terlalu banyak antre,” kata Dahlan. (Baca: Garuda Sponsor Resmi Kostum Latihan Liverpool)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada semester I 2014 mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 211,73. Kerugian ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu, yang hanya US$ 10,71 juta. Salah satu pos yang paling banyak menyumbang kerugian adalah beban usaha yang naik 14,75 persen dari periode sama tahun sebelumnya US$ 1,7 miliar menjadi US$ 1,96 miliar pada semester I 2014.
Walaupun tak menargetkan pengurangan rugi, namun Dahlan mengklaim Garuda tetap bisa menjadi penerbangan dengan keuangan terbaik di Asia. Kalaupun saat ini Garuda mengalami kerugian, hal tersebut dianggapnya masih lebih baik. Apalagi beberapa maskapai dunia juga mengalami hal yang sama.
Dahlan pun membandingkan Garuda dengan Malaysia Airlines yang harus menerima talangan dari pemerintah setempat sebesar 25 triliun. "Saya optimis terhadap hasil evaluasi itu, kementerian akan mengawasi terus," katanya.
Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang
6 hari lalu
Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang
Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.