Harga LPG Batal Naik, Pertamina Rugi US$ 325 Juta  

Reporter

Rabu, 27 Agustus 2014 07:12 WIB

Warga antre untuk membeli gas elpiji 12 kg di Bandung, Jawa Barat, (10/5). Mereka harus rela antre selama dua jam dan hanya boleh membeli paling banyak dua tabung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan liquified petroleum gas (LPG/elpiji) nonsubsidi terus menggerogoti kinerja keuangan PT Pertamina (Persero). Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina M. Afdal Bahaudin mengatakan pada Januari hingga Juli 2014, lini bisnis BBM dan LPG membukukan kerugian US$ 325 juta atau sekitar Rp 3,8 triliun. "Kalau kami konsolidasikan, ruginya US$ 325 juta. Itu laporan unaudited," kata Afdal di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2014. (Baca: Kenaikan Harga Elpiji Sedang Digodok)

Afdal mengeluhkan besarnya kerugian Pertamina pada bisnis LPG nonsubsidi kemasan 12 kilogram dan 50 kilogram. Padahal, pengguna elpiji tersebut umumnya masyarakat menengah ke atas dan hotel mewah. "Senang pakai tas Hermes, tapi harga LPG 12 kilogram naik Rp 1.000 per kilogram saja ributnya ampun bener," kata Afdal. (Baca juga: LPG 12 Kg Diusulkan Naik, Begini Tanggapan Hiswana)

Dalam catatan Pertamina, sepanjang semester I 2014, bisnis elpiji nonsubsidi mencetak kerugian Rp 2,81 triliun. Di lain pihak, akumulasi kerugian bisnis elpiji nonsubsidi dalam beberapa tahun terakhir menembus angka Rp 20 triliun. (Baca: Tekan Impor, Pertagas Revitalisasi Kilang LPG)

Pada Januari 2014, Pertamina mengajukan skema kenaikan harga elpiji nonsubsidi secara bertahap. Kenaikan direncanakan setiap enam bulan sebesar Rp 1.000 dan Rp 1.500 per kilogram mulai Januari 2015 hingga Juli 2016.

Namun, hingga akhir Agustus 2014, Pertamina belum bisa mengenakan kenaikan kedua tahun ini karena masyarakat maupun pemerintah tak setuju. "Kami mensubsidi konsumen LPG 12 kilogram sebesar Rp 20 triliun, meskipun bukan public service obligation. It's going to far, saya harus loss US$ 325 juta per Juli," kata Afdal.

Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengatakan penetapan harga elpiji nonsubsidi adalah kewenangan perseroan sepenuhnya. "Sebenarnya tidak ada undang-undang yang dilanggar bila Pertamina menaikkan harga. Tapi masalahnya budaya ewuh pakewuh masih sangat tinggi dan bisa langsung dianggap bahwa direksi melawan pemerintah," kata Said.

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE

Berita Terpopuler

Lusa, PTUN Akan Jatuhkan Vonis Gugatan Prabowo
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS

Berita terkait

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

37 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

41 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

Sindikat Pengoplos Gas Elpiji di Pulau Bangka Ditangkap, Ratusan Tabung Gas Disita

25 Januari 2024

Sindikat Pengoplos Gas Elpiji di Pulau Bangka Ditangkap, Ratusan Tabung Gas Disita

Jojo menuturkan praktik pengoplosan gas elpiji subsidi dan non subsidi tersebut sudah berjalan lebih dari empat bulan.

Baca Selengkapnya

Mulai Januari 2024, Pembelian LPG 3 Kg Hanya untuk Pengguna Terdaftar

19 Desember 2023

Mulai Januari 2024, Pembelian LPG 3 Kg Hanya untuk Pengguna Terdaftar

Kementerian ESDM mengimbau pengguna LPG 3 Kg untuk melakukan pendaftaran ke sub penyalur atau pangkalan resmi sebelum melakukan pembelian.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

TETO akan Permudah Pengurusan Visa Keluarga WNI Korban Ledakan di Taiwan

25 September 2023

TETO akan Permudah Pengurusan Visa Keluarga WNI Korban Ledakan di Taiwan

TETO akan mempermudah pengurusan visa untuk anggota keluarga WNI korban ledakan yang diduga berasal dari tabung gas di Taiwan

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Ledakan Terjadi di Taman Ubud Tangerang, Tim Gegana Turun Tangan

7 September 2023

Ledakan Terjadi di Taman Ubud Tangerang, Tim Gegana Turun Tangan

Dua kendaraan milik pasukan Gegana terlihat di lokasi terjadinya ledakan di Perumahan Taman Ubud Kencana, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten

Baca Selengkapnya