Premium Dibatasi, Petani Terancam Gagal Panen  

Reporter

Selasa, 26 Agustus 2014 04:11 WIB

Sejumlah jerigen memenuhi SPBU di kawasan Kosambi, Tangerang, (26/8). Antrean ini disebabkan tertundanya pengiriman pasokan BBM sejak dua hari dan pertamina akan mengurangi pasokan impor minyak mentah karena melemahnya nilai tukar rupiah. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Brebes - Pengaturan kuota bahan bakar minyak bersubsidi tidak hanya menyebabkan antrean kendaraan mengular di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah. Di Kabupaten Brebes, para petani pun menjerit karena kesulitan mencari Premium untuk mengoperasikan mesin diesel pemompa air. (Baca: Jero Wacik Pastikan Kuota BBM Subsidi Tak Ditambah)

“Membeli Premium menggunakan jeriken di SPBU sudah dilarang. Kios-kios bensin eceran juga sudah pada tutup,” kata Ketua Kelompok Tani Sumber Pangan Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Subkhan, pada Senin, 25 Agustus 2014.

Subkhan mengatakan sebagian besar tanaman bawang merah di Bulakamba saat ini berumur 30 hari. Pada bulan pertama masa tanam itu, tanaman bawang harus dialiri air tiap tiga hari sekali. Lantaran sawah mulai mengering, pengairan tanaman bawang itu harus menggunakan mesin diesel. (Baca: SPBU Dalam Kota Bogor Antre Panjang)

Untuk mengairi lahan seluas seperdelapan hektare, Subkhan berujar, mesin diesel membutuhkan 4 liter bensin. “Luas lahan bawang di Tegalglagah dan Petunjungan (Kecamatan Bulakamba) dan di Kecamatan Larangan totalnya 100 hektare. Tinggal dikalikan saja berapa kebutuhan bensinnya,” ujar Subkhan.

Subkhan menambahkan, tanaman bawang yang usianya di atas 30 hari juga tetap membutuhkan air untuk pembesaran umbi. “Kalau dipersulit membeli bensin, banyak petani bawang di Brebes terancam gagal panen,” katanya. (Baca: Organda Minta Pembatasan BBM Dihentikan)

Koordinator Alokasi Air di Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Pemali Comal, Adi Setijono, mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima informasi ihwal adanya kekeringan di wilayah Brebes, Tegal, Kota Tegal, dan Pemalang.

“Debit air di Waduk Penjalin, Malahayu, dan Cacaban terpantau masih aman,” kata Adi saat dihubungi Tempo pada Senin sore. Waduk Penjalin dan Malahayu berada di Brebes. Sedangkan Cacaban adalah waduk di Tegal.

Adi mengatakan debit air Waduk Penjalin saat ini sebanyak 7 juta meter kubik. Pekan lalu, debit waduk di Kecamatan Paguyangan itu sempat menurun karena intensitas hujan yang semakin berkurang. “Tapi pekan ini limpasannya sudah tinggi lagi,” ujarnya. Adapun debit air Waduk Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, masih 20 juta meter kubik.

“Kekeringan biasanya terjadi ketika petani tidak mematuhi pola tanam alias masih menanam padi di musim kering,” ujar Adi.

DINDA LEO LISTY







Berita Terpopuler:
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi










Advertising
Advertising

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

11 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

58 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

6 Februari 2023

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.

Baca Selengkapnya