Calon penumpang mengantri untuk mendapatkan tiket kereta lebaran di stasiun Senen, Jakarta, Kamis (15/5). PT KAI mulai membuka penjualan tiket KA tambahan lebaran pada hari Kamis, pukul 00.00 WIB. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia mengklaim berhasil melaksanakan arus mudik Lebaran 2014. Keberhasilan itu disebut berasal dari indikasi meningkatnya pengguna transportasi kereta selama arus mudik Lebaran tahun ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran operasional angkutan Lebaran 2014,” kata Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan dalam rilis yang diterima pada Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca: Evaluasi Mudik, Angkutan Laut Belum Digarap Serius)
Selain bertambahnya penumpang, keberhasilan juga diklaim berasal dari kebijakan menjual tiket Lebaran mulai 90 hari sebelum Lebaran dan layanan penjualan tiket eksternal yang sudah beroperasi beberapa tahun belakangan. “Kini masyarakat yang datang ke stasiun hanyalah mereka yang sudah mendapatkan tiket,” kata Jonan.
Kebijakan itu disebut untuk mengurai antrean panjang pembelian tiket di stasiun. Penambahan mesin cetak tiket mandiri di beberapa stasiun juga disebut berhasil mengurangi antrean calon penumpang yang hendak mencetak tiket di loket. (Baca: Penumpang KAI Daop IV Lebaran Naik 52 Persen)
Menurut KAI, angkutan Lebaran kereta tahun ini juga berhasil meraih predikat nirkecelakaan. Secara umum disebut tak ada hambatan berarti.
“Memang dalam beberapa perjalanan masih ditemui beberapa keterlambatan keberangkatan atau kedatangan kereta, namun Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan menyebutkan hambatan tersebut masih dalam batas normal,” kata Jonan. (Baca: Selama Lebaran, Pemudik Kereta Naik 200 Persen)
Berdasarkan data yang dihimpun PT KAI, volume penumpang pada angkutan Lebaran tahun ini meningkat 17 persen dibanding arus Lebaran tahun lalu. Penumpang kumulatif dari H1-10 sampai dengan H2+12 Lebaran tahun ini (18 Juli-10 Agustus 2014) mencapai 5.558.867 orang. Tahun lalu, volume penumpang pada periode yang sama hanya 4.756.937.
Adapun jumlah kereta yang beroperasi sebanyak 293 rangkaian KA reguler, 18 KA tambahan komersial, serta 16 KA ekonomi subsidi. Sebanyak 416 unit lokomotif yang meliputi 368 lokomotif dinas dan 48 lokomotif cadangan bertugas menarik kereta-kereta tersebut.