Dirut PT. Pelindo II RJ. Lino berjalan usai memberi keterangan tentang identitas korporasi baru PT. Pelindo II di Jakarta, Rabu (22/2). ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelindo II R.J. Lino mengatakan menjadi direksi badan usaha milik negara tidak mudah karena banyaknya tekanan yang harus dihadapi. "Harus punya energi yang besar untuk melawan," kata Lino dalam acara Leadership Forum on State Owened Entreprise di JW Marriot Hotel Jakarta pada Selasa, 19 Agustus 2014. (Baca: Pelindo II Siap Turunkan Waktu Inap di Priok)
Untuk menjadi direksi di perusahaan pelat merah, kata Lino, ada dua pilihan. Pertama, harus berani menghentikan tekanan dari luar, sedangkan pilihan kedua adalah mundur dari jabatan yang diemban. "Saya memilih melawan tekanan," kata dia. (Baca: Kontrak Baru JICT Tunggu Persetujuan Dahlan Iskan)
Pada Senin, 18 Agustus 2014, Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan menyatakan mundur dari jabatannya. Karen telah mengajukan surat pengunduran diri ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara sejak 13 Agustus 2014. Selain Karen, Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji juga menyatakan keinginannya untuk mundur.
Menurut Lino, Karen adalah orang yang baik. Namun, mundurnya perempuan ini dinilai adalah sebuah pilihan. "Memegang jabatan direksi bukan hanya orang baik yang dibutuhkan, tetapi orang yang berani melawan," ujarnya.
Lino mengklaim telah memiliki pengalaman yang banyak dalam melawan tekanan dari luar selama menjabat sebagai direksi di Pelindo. Terlebih pihak-pihak yang berbisnis di pelabuhan sudah terafiliasi dengan perusahaan besar. "Banyak pengalaman saya, yang terpenting untuk melayani orang banyak," kata Lino.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
5 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.