2015, Pendapatan Negara Ditargetkan Rp 1.762, 3 T  

Jumat, 15 Agustus 2014 19:42 WIB

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR - DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 15 Agustus 2014. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Saat membacakan Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan target pendapatan negara tahun depan Rp 1.762,3 triliun. "Target ini naik 7,8 persen dari APBNP 2014," kata SBY, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 15 Agustus 2014.

Dari total pendapatan tersebut, penerimaan dari pajak ditargetkan Rp 1.370,8 triliun, atau naik 10 persen dari APBNP 2014. Penerimaan pajak ini adalah 77,8 persen dari total pendapatan negara. Adapun penerimaan negara bukan pajak ditargetkan Rp 388,037 triliun atau naik 0,3 persen dari APBNP 2014. (Baca: Investor Yakin Jokowi Bakal Ubah RAPBN 2015)

Presiden juga menyebutkan postur RAPBN 2015 disusun dengan menggunakan kaidah ekonomi publik yang terdiri atas pendapatan negara, belanja negara, dan pembiayaan anggaran.

Postur RAPBN 2015 selanjutnya adalah belanja negara yang direncanakan sebesar Rp 2.019,9 triliun atau naik 7,6 persen dari pagu pada APBNP 2014. Dari total anggaran belanja tersebut, belanja pemerintah pusat mengambil porsi Rp 1.379,88 triliun, sementara anggaran transfer daerah dan dana desa Rp 639,9 triliun. "Keduanya mengalami kenaikan masing-masing 7,8 dan 7,3 persen dari APBNP 2014," kata Yudhoyono.

Dalam RAPBN 2015, belanja pemerintah pusat masih didominasi oleh fungsi pelayanan umum, yaitu 68,1 persen dari total anggaran belanja pemerintah pusat. Sisanya sebesar 31,9 persen tersebar pada fungsi-fungsi lainnya.

Relatif tingginya porsi alokasi anggaran pada fungsi pelayanan umum tersebut merupakan konsekuensi dari pelaksanaan fungsi pelayanan umum kepada masyarakat sebagai fungsi utama pemerintah.

Dengan postur tersebut, RAPBN 2015 mengalami defisit anggaran sebesar Rp 257,57 triliun atau 2,32 persen terhadap pendapatan domestik bruto. Angka defisit ini turun dari defisit APBNP 2014 yang sebesar 2,40 persen. (baca:Peran BUMN dalam Proyek Infrastruktur Ditingkatkan )

Defisit RAPBN 2015 tersebut direncanakan akan dibiayai dengan pembiayaan yang bersumber dari dalam negeri sebesar Rp 281,39 triliun dan luar negeri Rp 23,81 triliun.



TRI ARTINING PUTRI

Terpopuler:
Rumah Novela Dirusak karena Apa?
Ini Daftar Nama Ahli yang Didatangkan Kubu Prabowo
Ini Dampak Buruk Siswa Masuk Sekolah Terlalu Pagi
Ferry Baldan Ingin Patahkan Gugatan Prabowo-Hatta

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

6 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

6 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

6 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

7 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya