Terbuka, Peluang Harga BBM Naik  

Jumat, 15 Agustus 2014 05:39 WIB

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan pemerintah baru memiliki ruang untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) selain langkah lain untuk menutupi lubang defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. "Dalam dokumen APBN sudah diberikan ruang. Kalau pemerintah menaikan atau menyesuaikan harga BBM dipersilakan," ujarnya selusai Seminar Indonesia Eximbank bertema"Kebijakan Sektor Perekonomian Dalam Mendukung Peningkatan Ekspor Nasional" di gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis, 14 Agustus 2014.

Menurut Anny, pemerintah baru harus sudah paham betul apa yang harus segera dilakukan bagi masyarakat setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) keluar. Dari sekian banyak persoalan, isu subsidi BBM merupakan fokus utama yang harus segera diselesaikan pemerintah. "Tapi pengambilan keputusannya, kan, harus melihat banyak faktor. Ekonomi, sosial-politik, dan sebagainya," katanya. (Baca: Tim Jokowi Bantah Batal Diundang Bahas APBN)

Anny menjelaskan, postur anggaran saat ini masih menyisakan defisit. Untuk menutupinya, penghapusan subsidi bahan bakar dan energi bisa menjadi salah satu solusi selain menaikkan pendapatan melalui sektor pajak. "Dua-duanya harus dilakukan. Upaya menaikkan pajak dengan cara-cara harus memberikan insentif juga harus kita lakukan, misalnya, pajak UMKM, sehingga UMKM jadi teregistrasi," katanya.

Ia menambahkan, dalam pidato kenegaraan yang akan dibacakan Jumat, 15 Agustus 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal menyampaikan hal mengenai kebijakan fiskal dan postur anggaran tahun depan yang termuat dalam RAPBN 2015. "Itu nanti kita lihat prosesnya, prioritas utama akan disusun pada masa pemerintahan baru," ujar Anny. (Baca:Menkeu: Subsidi BBM Turun, Defisit APBN 2015 Terpangkas)

Draf tersebut, tutur Anny, sebagian besar berisi hal-hal mendasar, seperti penggajian pegawai negeri sipil dan belanja pegawai. Adapun pengajuan inisiatif atau program baru bakal dilakukan pemerintah baru lewat APBN Perubahan 2015. "Harus didisikusikan dengan kementerian lain, agar bisa men-deliver janji pemerintahan baru dengan kebijakannya sesuai pilpres (pemilihan presiden)," ujarnya.

JAYADI SUPRIADIN

Terpopuler:

Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi

Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal

Ahok Ingin Ping-ping Jokowi di Depan Istana

Faktor Umur Jadi Sebab Kekalahan Timnas U-19

Robin Williams Akui Alami Sulit Keuangan






Berita terkait

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

2 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

2 hari lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

2 hari lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

2 hari lalu

Penjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor

Sampai Mei 2024, importir 9 mobil mewah itu belum melunasi dendanya, yang telah mencapai Rp11,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

3 hari lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

4 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya