Organda Jabar Minta Pembatasan BBM Subsidi Dicabut

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 11 Agustus 2014 22:40 WIB

Pengumuman di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bertuliskan "mohon maaf SPBU ini tidak menjual premium bersubsidi" di rest area kilometer 13,3 tol Tangerang-Merak, Banten, Sabtu 9 Agustus 2014. Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng mengaku kebijakan pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang berjalan beberapa hari memberikan dampak baik, di mana mampu meningkatkan konsumsi BBM non subsidi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Organisasi Angkutan Darat Jawa Barat Dedeh Widiarsih mengatakan pengusaha angkutan umum di wilayahnya menolak kebijakan pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi. "Kita menolak pembatasan itu," ujarnya pada Tempo, Senin, 11 Agustus 2014.

Dedeh menuturkan pihaknya menolak melobi pemerintah untuk mengubah besaran tarif angkutan. Dia beralasan, meminta perubahan tarif sama saja dengan menerima kebijakan pemerintah untuk pembatasan BBM. "Kita menolak, berarti tidak perlu menghitung kenaikan tarif," katanya.

Menurut Dedeh, jika pembatasan berlaku efektif, pengusaha angkutan bakal kesulitan. Pembatasan pembelian solar bersubsidi, misalnya, bakal menambah biaya operasional transportasi karena operasional angkutan 24 jam. "Kita masih terus melobi pemerintah."

Kendati demikain, Dedeh mengatakan hingga saat ini belum terasa imbasnya. Dia beralasan, anggotanya sudah diminta menyiasati pembatasan itu dengan cara mencari stasiun pengisian bahan bakar umum yang tidak terkena pembatasan. Sebelum memasuki Jakarta, angkutan logistik, misalnya, memilih mengisi penuh tangki bahan bakarnya. "Kalau masuk Jakarta, kita kesulitan," ujar Dedeh.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat Dedy Widjaja menuturkan pihaknya kesulitan menghitung kenaikan harga penjualan barang yang terimbas kenaikan biaya transportasi akibat kebijakan pembatasan itu. "Kita mau menaikan harga tidak bisa. Pemerintah bilang (harga BBM) tidak naik, tapi ada pembatasan," katanya, kemarin.

Kebijakan pembatasan itu, ujar Dedy, hanya akan memicu terjadinya manipulasi penggunaan BBM bersubsidi. "Kenapa tidak sekaligus saja pemerintah menaikkan saja harga BBM. Kalau sudah naik, kami ada kepastian."

Dengan menaikkan harga BBM, pemerintah bisa mengalihkan subsidinya dengan memberi kompensasi langsung pada sasarannya. Contohnya, menghapus pajak bagi pengusaha angkutan umum atau nelayan.

AHMAD FIKRI

Topik terhangat:

ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Khotbah Jumat Pro-ISIS, Turunkan Khatib dari Mimbar

Berita terkait

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

18 Juni 2019

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

Dinas Perhubungan dan Organda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merazia angkot yang memiliki stiker atau gambar temper berbau pornografi.

Baca Selengkapnya