TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung memuji pedagang berbagai kebutuhan pokok yang tidak mengambil keuntungan sangat besar saat Lebaran. Tahun ini tidak terjadi lonjakan harga cukup berarti sehingga inflasi selama bulan Juli terjaga.
"Ini adalah kombinasi kebijakan yang relatif bisa menjaga stabilisasi harga," kata Chairul, yang kerap dipanggil CT, selepas halalbihalal di kantornya, Senin, 4 Agustus 2014.
Hari ini Badan Pusat Statistik merilis inflasi Juli 2014 sebesar 0,93 persen dengan laju inflasi tahun kalender sebesar 2,94 persen. Jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 0,43 persen, capaian tersebut terbilang tinggi. (Baca: BPS: Inflasi Juli 0,93 Persen)
Namun Chairul mengatakan angka inflasi Juli ini terbilang rendah mengingat bulan tersebut merupakan puncaknya inflasi sesuai prediksi pemerintah. Saat itu masyarakat tengah menikmati puasa Ramadan dan lebaran serta masuknya tahun ajaran baru. "Kita bisa mengontrol inflasi walaupun berada pada puncak inflasi," kata CT.
Namun, khusus puasa tahun ini, Chairul melihat tidak terjadi lonjakan harga yang berarti. Padahal biasanya saat itu para pedagang sengaja meningkatkan keuntungannya hingga beberapa kali lipat sehingga mendongkrak harga. "Kali ini pedagang tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan terlalu berlebihan," katanya. (Baca: Inflasi Agustus Bisa di Bawah 0,5 Persen)
Selain itu, Chairul menilai stabilisasi harga pangan cukup memadai karena suplai sejumlah kebutuhan pokok cukup. "Koordinasi antara Kementerian Pertanian dan Perdagangan relatif berjalan cukup baik," ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, CT berharap inflasi dua bulan ke depan, yakni Agustus-September, tetap terkendali di bawah 1 persen. "Meskipun saya belum bisa memprediksi karena ada pengalihan pemerintah (transisi kepemerintahan)," katanya.
Menteri Keuangan Chatib Basri menambahkan, torehan inflasi Juli ini merupakan terendah dalam beberapa tahun terakhir. Raihan ini merupakan bentuk kesungguhan pemerintah dalam menekan dan mengendalikan lonjakan harga sejumlah komoditas selama puasa berlangsung. "Tahun lalu itu ribut," katanya. (Baca: CT Yakin Naiknya Harga BBM Tak Ganggu Inflasi)
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.