Target RI Jadi Negara Maju pada 2030 Bukan Hal Baru

Rabu, 25 Juni 2014 11:11 WIB

Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto (kanan) dan capres nomor urut 2 Joko Widodo (kiri) didampingi moderator debat Ahmad Erani Yustika (tengah) bersiap memulai debat calon presiden yang diselenggarakan KPU di Hotel Grand Melia, Jakarta, 15 Juni 2014. ANTARA FOTO/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana yang menyebutkan Indonesia bisa tumbuh menjadi negara maju pada 2030 ditanggapi dingin oleh kalangan ekonom. “Tidak hanya Indonesia saja yang tumbuh, tapi negara lain juga,” ujar ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika saat dihubungi, Rabu, 25 Juni 2014.

Hal tersebut sudah pernah dibahas oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) sebelumnya. ADB menyatakan pada 2030 dan 2050 terjadi pertumbuhan ekonomi di negara Asia secara signifikan. “Negara lain pasti tidak akan diam saja dan pasti melakukan yang terbaik untuk perbaikan ekonomi negaranya, sehingga komparasinya sama saja dengan tahun ini,” tutur Erani. (Baca: DPR Setujui APBN-P 2014)

Sebelumnya, Armida menyatakan Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2030. "Indonesia akan keluar dari middle income trap (pendapatan menengah) pada tahun 2030 apabila perekonomian tumbuh 6 hingga 8 persen per tahun," ujarnya dalam rapat kerja antara Badan Anggaran DPR dan pemerintah, Selasa, 24 Juni 2014.

Dia menjelaskan, jika rata-rata ekonomi tumbuh 6 persen per tahun, produk domestik bruto (PDB) menjadi sekitar Rp 102 juta. Sedangkan jika ekonomi tumbuh 10 persen, PDB bakal naik menjadi hampir Rp 200 juta. (Baca: Target Pertumbuhan Konsumsi Listrik Dipangkas)

Badan Pusat Statistik mecatat PDB Indonesia tahun 2013 sekitar Rp 36,5 juta atau tumbuh 9 persen dari tahun sebelumnya yang sekitar Rp 33,5 juta. Sedangkan tingkat kemiskinan pada 2014 mencapai 11,6 persen. Angka pengangguran per Februari 2014 tercatat 5,7 persen atau 7,15 juta jiwa, turun 500 ribu jiwa jika dibanding Februari tahun sebelumnya.

Lebih jauh, Erani mengungkapkan hal yang lebih penting bukanlah menggenjot pendapatan per kapita saja untuk mendapat predikat negara maju. Beberapa indikator yang lebih penting adalah menaikkan indeks pertumbuhan manusia, membuka akses dan menggunakan teknologi, serta menggenjot indeks kebahagiaan. (Baca: Target Penerimaan Perpajakan 2014 Direvisi)

Erani menyatakan, jika tak ada perbaikan signifikan yang menyeluruh terhadap perekonomian nasional, pada 2050 pendapatan Indonesia malah akan tertinggal oleh India. Saat ini pendapatan per kapita Indonesia masih lebih baik daripada India.

Ekonom dari Universitas Indonesia, Aviliani, pernah menyatakan perekonomian Indonesia bisa masuk sepuluh besar dunia jika pertumbuhan stabil di atas 7 persen. Tapi ia mengingatkan, untuk menggapai pertumbuhan tersebut, diperlukan ketersediaan infrastruktur dan terbukanya lapangan pekerjaan.

Ia juga menambahkan, seharusnya perusahaan berorientasi pada ekspansi. "Jangan hanya berfokus kepada ekspor, tetapi ekspansi dan investasi di dalam negeri masih kurang," ujarnya beberapa waktu lalu.




AYU WANDARI

Berita terpopuler:
Bos Ditangkap, Saham Cipaganti Terbenam
Kembali Melemah, Rupiah Nyaris Tembus 12.000
Harga Kopi Starbucks Indonesia Naik 13 Persen
Produsen Bibit PT Sang Hyang Sri di Subang Sekarat

Berita terkait

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

33 menit lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

10 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

14 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya