Desain Uang NKRI Redenominasi Beredar, Ini Kata BI  

Reporter

Senin, 23 Juni 2014 20:14 WIB

Gambar uang kertas pecahan baru dua ribu rupiah, di Jakarta, Jumat (10/07). Perum Peruri pada 20 Juli akan menyerahkan uang kertas pecahan dua ribu rupiah ke Bank Indonesia sebesar lima ratus juta Bilyet. Foto : TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) memastikan desain uang NKRI dengan redenominasi rupiah yang beredar tidak benar.

"Gambar tersebut bukan merupakan gambar uang rupiah yang akan diterbitkan," tulis Departemen Komunikasi BI dalam rilis yang diterima Tempo pada Senin, 23 Juni 2014. (Baca: Uang Baru NKRI, Analis Valas: Hanya Berubah Desain)

Belakangan beredar gambar di media sosial yang menampilkan desain baru uang NKRI yang telah diredenominasi. Desain tersebut menghilangkan tiga angka nol di setiap satuan nilai rupiah. Ada tiga gambar desain masing-masing untuk pecahan Rp 20, Rp 50, dan Rp 100.

Gambar pertama memperlihatkan desain uang saat ini. Selanjutnya desain uang masa transisi yang masih sama dengan desain lama namun tiga nol di belakang telah dihilangkan. Kolom terakhir adalah uang NKRI dengan redenominasi yang desainnya terlihat berbeda jauh dengan uang yang beredar saat ini.

Namun, BI memastikan desain tersebut palsu. Dalam rilis BI disebutkan ciri-ciri uang NKRI yang akan terbit pada 17 Agustus mendatang antara lain memiliki gambar Garuda Pancasila, ada frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia", terdapat tahun emisi dan tahun cetak, nomor seri pecahan, serta tulisan "Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia Mengeluarkan Rupiah Sebagai Alat Pembayaran yang Sah dengan Nilai...".

Selanjutnya, di samping tanda tangan Gubernur BI sebagaimana dalam uang yang beredar saat ini, juga akan ada tanda tangan dari Menteri Keuangan RI.

BI hanya akan menerbitkan uang NKRI baru dalam pecahan Rp 100 ribu pada 17 Agustus mendatang. Uang tersebut juga belum diredenominasi karena Rancangan Undang-Undang Redenominasi masih dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

"Kebijakan redenominasi rupiah belum akan diimplementasikan dalam waktu dekat," demikian rilis resmi BI. (Baca: BI Terbitkan Uang NKRI Baru di 17 Agustus 2014)

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita Lain
Sting Tak Akan Wariskan Harta kepada Anaknya
SIMAK UI, Kedokteran dan Hukum Jadi Favorit
Kirim Surat ke Google, Bocah Minta Ayahnya Libur

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

10 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya