Saham 'Tanoe Prabowo-Hatta' Bermotif Pencitraan
Editor
Fery Firmansyah
Jumat, 20 Juni 2014 11:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Investor bernama "Tanoesudibjo Prabowo-Hatta" dikabarkan memborong empat saham MNC Group senilai Rp 869,8 miliar. (Baca: 'Tanoesudibjo Prabowo-Hatta' Borong Saham MNC Grup ).
Melihat fenomena ini, analis saham dari Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menduga hal ini hanya bentuk pencitraan dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai calon pemimpin agar terlihat sebagai pelaku pasar modal. "Demi merebut perhatian kalangan pasar modal, mungkin perlu kesan mereka adalah investor besar," kata dia kepada Tempo, Jumat, 20 Juni 2014.
Menurut Satrio, transaksi "Tanoesudibjo Prabowo-Hatta" bernilai cukup besar karena salah satunya ada yang mencapai 6 persen. Karena jumlahnya yang cukup besar, dia menduga saham-saham itu dibeli dari pasar nego, bukan pasar reguler. (Baca : BEI Tak Kenali 'Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta').
Selain pencitraan Prabowo-Hatta, Satrio memiliki dugaan lain tentang transaksi tersebut jika dikaitkan dengan nama bos MNC Hary Tanoesudibjo. Ada kemungkinan Hary Tanoesudibjo menyumbangkan sebagian sahamnya untuk Prabowo-Hatta, meski cuma untuk jangka pendek.
"Tetapi semuanya harus diselidiki dan dikonfirmasi dahulu. Benarkah tokoh-tokoh itu yang bertransaksi," katanya. (Baca: BEI:Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta Mestinya Nama Asli)
Sebelumnya, portal investasi Bareksa.com melansir kabar investor bernama "Tanoesudibjo Prabowo-Hatta" membeli saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), dan PT Global Land Development Tbk (KPIG). Dana Rp 712,7 miliar dibelikan 6,13 persen saham BHIT, Rp 113 miliar dibelikan 1,38 persen saham KPIG, Rp 33 miliar untuk 0,11 persen saham BMTR, dan Rp 11,8 miliar untuk 0,03 persen saham MNCN.
Dalam gambar yang dikirim Bareksa.com, data tersebut diambil dari data emiten Bursa Efek Indonesia yang ditampilkan oleh kantor berita Bloomberg. Dalam kolom filing date atau waktu pencatatan, "Tanoesudibjo Prabowo-Hatta" masuk dalam komposisi pemegang saham BMTR pada 31 Maret 2014.
Menurut Bareksa.com, transaksi ini ramai dibahas oleh analis pasar modal karena jumlahnya besar dan bernama sama dengan salah satu pasangan calon presiden. Kabar transaksi ini pun muncul menjelang pemilihan presiden 9 Juli 2014.
FERY FIRMANSYAH
Berita Terpopuler
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, Kenapa?
KPK Berencana Tempuh Jalur Hukum Soal Transkrip
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, KPK Santai
Gang Dolly dan Tragedi Berdarah Sumiarsih