Rupiah Terimbas Krisis Politik Irak

Senin, 16 Juni 2014 20:00 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan dolar di pasar global serta hasil debat calon presiden yang tidak memuaskan membuat pelaku pasar cenderung melepas aset-aset berdenominasi rupiah.

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah ditutup melemah 23 poin (0,20 persen) ke level 11.819 per dolar Amerika. Rupiah menyusul pelemahan yang juga dialami mata uang Asia lainnya terhadap safe haven.

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Daru Wibisono, mengatakan krisis politik berkelanjutan di Irak serta data-data ekonomi Amerika yang kurang meyakinkan membuat dolar kembali perkasa. "Faktor geopolitik ini membuat pelaku pasar menghindari risiko dengan melepas aset-asetnya dan mencari aman dengan membeli dolar."

Agresi kelompok militan hampir menguasai 70 persen kota di Irak. Bila ibu kota lepas ke tangan pemberontak, kestabilan politik di Timur Tengah semakin terancam. Akibatnya, pasokan minyak ke negara Eropa dan AS juga bakal terhambat. Kondisi ini kemudian memunculkan spekulasi Amerika Serikat akan memberikan bantuan ke pemerintah Irak.

Dari dalam negeri, pelaku pasar tidak puas dengan hasil debat calon presiden Minggu (15/6) malam. Pasalnya, kedua kandidat tidak secara jelas menyebutkan solusi dari masalah-masalah fundamental yang ada di Indonesia.

"Mereka tidak menyinggung hal-hal yang ditunggu pasar, seperti pengendalian inflasi, cara mengatasi defisit perdagangan, dan masalah regulasi ekspor," ungkap Daru.

Di pasar regional, dolar menguat terhadap seluruh mata uang. Yuan melemah 0,22 persen ke 6,2244 per dolar AS, rupee melemah 0,51 persen ke 60,076 per dolar AS, ringgit melemah 0,2 persen ke 3,225 per dolar AS, dan pes merosot 0,30 persen ke 43,92 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

1 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

2 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

5 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

5 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

6 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

6 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

6 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

11 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

11 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

11 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya