Pemerintah Masih Mengkaji Keanggotaan OPEC

Reporter

Editor

Rabu, 23 Maret 2005 14:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Indonesia saat ini masih terus mengkaji posisi Indonesia dalam keanggotaan OPEC. Bentuk kajian adalah dari sisi produksi minyak dan visi non teknis. "Saya diminta menteri untuk mengkaji status keanggotaan OPEC," kata Rachmat Sudibyo, Kepala BP Migas, di Jakarta, Rabu (23/3). Menurutnya, dalam hal produksi, pemerintah akan mempertimbangkan apakah ada kemungkinan produksi minyak dapat diciptakan atau bisa dipertahankan. Saat ini, sudah ada beberapa kajian baik eksplorasi maupun pengembangan lapangan minyak. Disamping itu, lanjut Racmat, dari sisi non teknis peran Indonesia di tingkat regional maupun internasional cukup berarti. "Kami juga menerima masukan-masukan dari kedutaan-kedutaan negara sahabat," kata Rachmat. Pemerintah juga mempertimbangkan tenaga kerja dan status keanggotaan yang telah 30 tahun. Rachmat menambahkan, dari skenario produksi 2008 ditargetkan mencapai 1,3 juta barel perhari. Tambahan produksi tersebut akan didapat dari beberapa lapangan minyak seperti Cepu sekitar 180 ribu barel perhari, juga dari lapangan Marjinal diharapkan akan ada 30 ribu barel perhari. Disamping itu, dari lapangan Marjinal milik Caltex yang menggunakan teknologi injeksi diharapkan dapat memproduksi 30 ribu barel perhari. Menurut Rachmat, hasil-hasil kajian status keanggotaan OPEC akan kembali dilaporkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. "Akan saya laporkan pada menteri," tandasnya. Muhamad Fasabeni

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

8 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Petakan Potensi Logam Tanah Jarang

20 Januari 2024

Badan Geologi Petakan Potensi Logam Tanah Jarang

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menerbitkan peta sebaran mineral kritis dan strategis.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Memodernisasi 160 Peralatan Pemantauan Gunung Api

19 Januari 2024

Badan Geologi Memodernisasi 160 Peralatan Pemantauan Gunung Api

Badan Geologi melakukan modernisasi 160 peralatan pemantauan gunung api sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Cianjur Masuk Daerah Rawan Gempa, Ini Penjelasan Badan Geologi

31 Oktober 2023

Cianjur Masuk Daerah Rawan Gempa, Ini Penjelasan Badan Geologi

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkap sumber gempa bumi berupa sesar Rajamandala dan tumbukan dua lempeng benua.

Baca Selengkapnya