BPK Sebut Ongkos Pupuk Bersubsidi Kemahalan

Reporter

Selasa, 10 Juni 2014 20:23 WIB

(kiri kanan) Direktur Pupuk Iskandar Muda Usman Mahmud, Dirut Pupuk Kujang Tosin Sutawikara, Dirut Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman, Menteri BUMN Dahlan Iskan, PT Pupuk Indonesia Holding Company Arifin Tasrif, Dirut Pupuk Sriwidjaja Palembang Eko Sunarko, dan Dirut Pupuk Kaltim Aas Asiki Idat dalam peresmian nama dan logo baru induk lima BUMN Pupuk di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta, Rabu (18/4). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil mengkritik buruknya pelaksanaan belanja subsidi pupuk tahun anggaran 2013. Besaran anggaran subsidi pupuk dinilai melebihi kebutuhan. Selisih kelebihannya mencapai Rp 498,44 miliar.

Rizal mengatakan utang pemerintah kepada lima BUMN pupuk sebesar Rp 6,63 triliun akibat kurang bayar subsidi setiap tahun merupakan ketidakcermatan pemerintah menghitung nilai subsidi. "Nilai subsidi relatif belum cermat," katanya saat membacakan opini BPK di depan sidang paripurna DPR, Jakarta, Selasa, 10 Juni 2014. (Lihat: Subsidi Pupuk Rawan Diselewengkan)

Auditor BPK juga mengumumkan indikasi penetapan ongkos produksi atau harga pokok penjualan (HPP) oleh BUMN diduga kemahalan. "HPP terlalu tinggi," ujarnya. Akibatnya subsidi terus bertambah. Penetapan HPP yang kemahalan itu menguntungkan bagi BUMN pupuk namun merugikan bagi petani dan keuangan negara.

Awal tahun ini pemerintah dihadapkan pada fenomena hujan lebat yang menyebabkan sawah di sentra padi di Jawa terendam banjir. Akibatnya petani melakukan tanam ulang. Tanam ulang ini membutuhkan pupuk bersubsidi. Imbas permintaan petani yang meninggi ini membuat ketersediaan pupuk di akhir tahun bakal menipis. Alasannya alokasi pupuk bersubsidi 2014 hanya 7,78 juta ton lebih kecil ketimbang alokasi 2013 sebesar 9,2 juta ton. Seorang pejabat di Kementerian Pertanian mengatakan penurunan alokasi pupuk bersubsidi akibat BUMN menaikkan HPP.

Ironisnya, di saat petani terancam mengalami kelangkaan pupuk, BUMN pupuk menikmati keuntungan besar. "Perusahaan pupuk skala besar menikmati keuntungan besar yang tidak seharusnya," kata Rizal. (Baca: BUMN Pupuk Menikmati Subsidi Terlalu Besar)

MARTHA THERTINA | AKBAR TRI KURNIAWAN

Berita terkait

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

4 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

11 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

26 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

33 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

36 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

37 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

37 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya