BI Prediksi April Neraca Perdagangan Defisit  

Reporter

Jumat, 30 Mei 2014 16:01 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia pada April lalu akan kembali mengalami defisit. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menuturkan defisit terjadi karena tingginya impor.

Pada April 2014, impor membengkak 11 persen dibanding bulan sebelumnya. Di sisi lain, nilai ekspor turun karena harga sejumlah komoditas andalan ekspor, seperti miyak kelapa sawit dan batu bara, mengalami tekanan. Turunnya harga, antara lain, disebabkan anjloknya permintaan, di antaranya dari Cina. "Ekspor tidak bertambah malah turun," katanya di kompleks Bank Indonesia, Jumat, 30 Mei 2014. (Baca juga: Defisit Neraca Turun, Agus Marto Belum Puas)

Sepanjang triwulan pertama 2014, Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan sebesar 2,06 persen. Adapun pada triwulan keempat 2013, defisit mencapai 2,12 persen.

Agus melanjutkan, Bank Indonesia juga memperkirakan inflasi pada Mei 2014 mulai 0,09 hingga 0,1 persen, naik dibanding bulan sebelumnya yang hanya 0,02 persen. Meski demikian, dia menilai kenaikan inflasi tak mengkhawatirkan.

Dia optimistis hingga akhir tahun inflasi masih terkendali, yaitu 4,5 plus/minus 1 persen. "Inflasi masih terkendali. Yang dikhawatirkan adalah neraca perdagangan," tuturnya.

Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri sebelumnya membenarkan adanya potensi defisit perdagangan pada kuartal kedua karena ekspansi perusahaan yang menyebabkan tingginya impor. Sedangkan ekspor Indonesia masih lemah karena masih adanya aturan larangan eskpor mineral. "Dugaan saya defisit. Angkanya belum bisa saya berikan, tapi lumayan besar," katanya, Senin, 26 Mei 2014.


MARIA YUNIAR | ANGGA SUKMA WIJAYA



Baca juga:
Didit Hediprasetyo, Putra Prabowo yang Mendunia
Kivlan Zein Ancam Adukan Komnas HAM ke Ombudsman
Scout Willis Topless di Jalanan New York
Ahok: Ada Rp 1,6 Triliun Anggaran Tak Pantas
Tim Hukum Jokowi Minta Setop Politisasi Kasus Bus

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya