Sentimen Pilpres Antar IHSG ke Level 5.000  

Jumat, 16 Mei 2014 14:37 WIB

Petugas mengamati layar pergerakan IHSG usai pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (2/1). Pada perdagangan preopening, IHSG naik 20,318 poin (0,48%) ke level 4.294,495. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 5,232 poin (0,74%) ke level 716,367. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekspektasi pelaku pasar terhadap pengumuman resmi pasangan calon presiden dan wakil presiden hari ini memicu aksi beli pelaku pasar.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan sesi pertama siang ini ditutup menguat 19 poin (0,39 persen) ke level 5.011. Indeks akhirnya kembali berada di atas level 5.000, atau level tertinggi tahun 2014.

Analis dari PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan pelaku pasar kembali menambah posisi menjelang pengumuman resmi pasangan capres dan cawapres yang rencananya diumumkan hari ini. "Sentimen pilpres ditambah asing yang kembali masuk ke pasar saham dalam negeri telah mendongkrak posisi IHSG."

Volume transaksi hari ini cukup tinggi dengan saham yang berpindah tangan mencapai 3,1 miliar lembar senilai Rp 4,3 triliun. Sedangkan aksi beli pelaku pasar asing mencapai Rp 520 miliar.

Menurut Satrio, sentimen pilpres--khususnya siapa yang bakal menjadi pendamping Joko Widodo--amat ditunggu pelaku pasar. Alhasil, menjelang pengumuman resmi, IHSG merangsek naik sejak perdagangan hari Rabu, 14 Mei.

Kenaikan ini unik karena sinyal bursa regional cenderung negatif--Dow Jones dan bursa komoditas terkoreksi signifikan kemarin. "Agaknya hanya sentimen pilpres berhasil menjaga aksi beli di pasar," katanya.

Secara jangka pendek, tren IHSG masih bullish. Namun, untuk perdagangan sesi kedua, pelaku pasar tetap harus rasional. Manuver-manuver elite partai politik serta pemberitaan sosok cawapres yang masih liar bisa saja membuat IHSG berbalik arah. Pasar juga mesti mengingat bahwa efek Jokowi waktu itu cuma tahan 2-3 hari.

Untuk posisi jangka pendek (trading), Satrio menyarankan opsi mengurangi sedikit saham dan jual pada harga tinggi, sekitar 4-5 persen dari harga sekarang. Bagi yang ingin menambah porsi kepemilikan dipersilakan, tapi jangan terlalu banyak. "Maksimal seperempat dari posisi yang ada. Kalau ada koleksi 100 lot, bisa menambah 25 lot," kata Satrio.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya