SBY Banggakan Keberhasilan Atasi Krisis Minyak  

Reporter

Rabu, 30 April 2014 12:11 WIB

Presiden SBY. abror/presidensby.info

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membeberkan beberapa keberhasilan bidang ekonomi selama pemerintahannya. Dalam pidato pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nasional 2015, Rabu, 30 April 2014, SBY juga mengungkapkan pemerintahannya sukses mengatasi krisis yang datang dari dalam dan luar negeri akibat lonjakan harga minyak dunia.

Dalam acara yang dihadiri para menteri dan gubernur se-Indonesia, SBY menuturkan pada masa pemerintahannya, perekonomian nasional terkena imbas krisis minyak global. “Krisis akibat tekanan minyak global terjadi pada 2005, 2008 dan 2013,” ujarnya. (Baca:Hatta Akui Daya Saing Lemah Karena Infrastruktur)

Pada 2005, SBY menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium sebanyak dua kali, yakni pada 1 Maret dari Rp 1.810 menjadi Rp 2.400 dan 1 Oktober dari Rp 2.400 menjadi Rp 4.500 per liter.

Kemudian pada 2008, harga minyak dunia terus melonjak mendekat US$ 200 per barel. Dampaknya, mau tak mau pemerintah harus menaikkan harga jual BBM bersubsidi agar anggaran tak jebol. (Baca:Subsidi BBM 2014 Diperkirakan Melonjak)

Pada 24 Mei 2008, SBY menaikkan harga jual BBM jenis Premium dari Rp 2.400 menjadi Rp 6.000. Namun, selang tujuh bulan kemudian SBY menurunkan harga jual Premium menjadi Rp 5.500 pada 1 Desember dan Rp 5.000 pada 15 Desember. Beberapa bulan menjelang pemilihan umum harga BBM jenis Premium kembali diturunkan menjadi Rp 4.500 per liter pada 15 Januari.

Pada periode kedua, pemerintahan SBY sempat mengusulkan kenaikan harga jual BBM bersubsidi pada Maret 2012. Namun, rencana ditentang sehingga menimbulkan gelombang demonstrasi di mana-mana. Melihat kondisi tersebut, SBY akhirnya membatalkan usulan kenaikan harga BBM.

Setahun menjelang pemerintahan berakhir, SBY menaikkan harga jual BBM jenis Premium dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per liter pada 22 Juni 2013. Kenaikan harga BBM akibat membesarnya subsidi dan tekanan defisit yang terus melebar.

Meskipun harus menaikkan harga BBM, kata SBY, kinerja perekonomian tetap terjaga dan terus tumbuh. Bahkan pada 2008 ketika krisis global melanda semua negara, ekonomi Indonesia mampu tumbuh positif. (Baca:Utang Luar Negeri Membengkak, Apa Penyebabnya?)

ALI NY

Terpopuler
Hatta Rajasa: Stok Pangan Cukup
JIS Sewa Tanah Pertamina US$ 10 Per 15 Tahun
Hary Tanoe Masih Bergeming Soal Laporan Tutut
Sektor Telekomunikasi Dilaporkan Paling Melanggar













Advertising
Advertising

Berita terkait

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

4 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

5 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

10 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

11 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

11 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

23 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

25 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya