Jawa Tengah Kekurangan Peti Kemas Kosong

Reporter

Selasa, 29 April 2014 14:07 WIB

Petugas keamanan melintasi sejumlah kontainer yang berisi bawang di kawasan Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, (20/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Semarang - Kegiatan ekspor di Jawa Tengah terganggu akibat kekurangan peti kemas. Terminal Petikemas Semarang di Pelabuhan Tanjungmas mencatat kekurangan itu akibat kenaikan volume peti kemas kosong untuk ekspor.

Peningkatannya mencapai 18 persen dibanding kebutuhan pada periode yang sama tahun lalu. ”Total hingga kuartal pertama 2014 TPKS menangani 140.761 TEUS (Twenty-foot Equivalent Units),” kata Iwan Sabatini, General Manager TPKS, Selasa, 29 April 2014.

Menurut Iwan, kenaikan volume peti kemas kosong terjadi karena banyak permintaan peti kemas ekspor ukuran 40 kaki. Fenomena itu disebabkan kecenderungan pelaku impor menggunakan peti kemas 20 kaki, sedangkan kegiatan ekspor menggunakan peti kemas ukuran 40 kaki.

”Kecenderungan ini menyebabkan Jawa Tengah kekurangan peti kemas ukuran 40 kaki sehingga perlu mendatangkan peti kemas kosong, khususnya peti kemas high cube untuk ekspor,” kata Iwan.

Data TPKS Pelabuhan Tanjung Mas Semarang menyebutkan pada triwulan pertama 2014 aktivitas impor yang menggunakan peti kemas ukuran 40 kaki sebanyak 8.501 boks, sedangkan ekspor hanya 329 boks. “Banyaknya peti kemas impor ukuran 40 kaki akan digunakan kembali untuk kebutuhan ekspor,” kata Iwan.

Manager Operasi TPKS Pelabuhan Tanjung Mas Semarang Edi Sulaksono menyatakan upaya mendatangkan peti kemas ukuran 40 kaki bisa dilakukan dari Singapura atau Jakarta. “Kalau dari Jakarta bisa diangkut lewat jalur darat Pantura atau pelayaran domestik,” kata Edi.

Menurut dia, selama tiga bulan pertama TPKS melayani sandar 160 kapal pengangkut berbendara internasional maupun domestik dengan tonase mencapai 2.241.761 Gross Tonnage, atau meningkat 14,9 persen.

Saat ini komoditas impor yang menyebabkan kenaikan didominasi komoditas kedelai. ”Ada perubahan pola pengiriman sebelumnya. Saat itu kedelai impor dikirim menggunakan kapal konvensional,” kata dia.

EDI FAISOL

Berita lain:
Timnas U19 Akan Lawan Liverpool
Malu, Adik Tersangka Kasus JIS Menghilang
Pertama di Dunia, BRI Miliki Satelit Sendiri






Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

8 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

57 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya