LCGC Tetap Diminati Meski Tak Gunakan BBM Subsidi  

Reporter

Senin, 28 April 2014 13:31 WIB

Seorang model berdiri disamping mobil Daihatsu DR Estate dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS), di Jiexpo Kemayoran, Jakarta (19/9). Dalam pameran ini hampir semua Agen Tunggal Pemegang Merek menawarkan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) diperkirakan akan tetap diminati konsumen meski ada larangan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Mungkin akan ada dampaknya, tapi kita berharap tak akan terlalu besar," kata Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongki Sugiharto kepada Tempo, Senin, 28 April 2014.

Menurut dia, jika mobil murah menggunakan bahan bakar nonsubsidi, diperkirakan akan ada peningkatan biaya operasional. Sebab, harga jual bahan bakar nonsubsidi lebih mahal dibandingkan bersubsidi. (Baca: Pemerintah Disarankan Cabut Kebijakan Mobil Murah)

Jongki mengatakan harga LCGC sekitar Rp 100 jutaan bersaing dengan mobil bekas yang masih boleh menggunakan bahan bakar nonsubsidi. "Konsumen berpikir, mending beli bekas saja karena masih bisa isi dengan BBM subsidi."

Namun pertimbangan semacam ini dianggap Jongki tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, mobil baru biasanya sudah dibekali teknologi terbaru untuk menghemat bahan bakar. "Belum tentu mobil lawas 1.300 cc lebih hemat dibanding mobil 3.000 cc keluaran baru," kata Jongki. (Baca: Dapat Insentif Besar, LCGC Tak Boleh Pakai Premium)

Yang paling penting bagi produsen mobil, kata dia, adalah mengedukasi konsumen soal teknologi irit bahan bakar pada mobil terbaru. Gaikindo menargetkan penjualan mobil LCGC sekitar 125 ribu unit per tahun. Sedangkan untuk penjualan dari Oktober 2013 sampai Maret kemarin, Gaikindo mengklaim sudah berhasil menjual 80 ribu unit LCGC.

AMIR TEJO

Berita terpopuler:
Kardaya, Mantan Kepala BP Migas yang Sukses Nyaleg
Lebaran Masih Jauh, Tiket Kereta Sudah Habis
Dahlan: Ide Privatisasi BTN Layak Dilanjutkan
CT Perbesar Kepemilikan Saham di Garuda

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

12 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

59 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

6 Februari 2023

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.

Baca Selengkapnya