Kadin Dukung Penggabungan BTN-Mandiri

Reporter

Kamis, 24 April 2014 05:09 WIB

Bank BTN

TEMPO.CO , Jakarta:Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggabungkan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk. Penggabungan sangat diperlukan untuk mengangkat backlog perumahan yang terus meningkat.

“Penguatan modal dan pendanaan BTN akan membantu mengatasi kebutuhan rumah yang terus meningkat akibat melonjaknya kelompok usia muda dan kelas menengah,” kata Ketua Kadin Bidang Perbankan Rosan P. Roslani kepada Tempo, di Jakarta, Rabu 23 April 2014. (Baca:Asosiasi Pengembang Perumahan Tolak Akuisisi BTN)

Menurut Roslan, sebagai bank yang fokus di sektor perumahan, BTN sangat penting untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi rakyat Indonesia. Namun, kondisi BTN hingga saat ini tidak mampu untuk membiayai kebutuhan rumah yang semakin besar. Bahkan akibat modal dan pendanaan yang terbatas, ruang pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) kian mengecil.

Seperti diketahui, saat ini modal BTN hanya sekitar Rp 11,5 triliun dengan loan to deposit (LDR) lebih dari 104 persen. Adapun lebih dari 55 persen Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan dana mahal, sehingga tingkat suku bunga KPR pun tinggi.

"Akuisisi BTN oleh Bank Mandiri dapat menjadi solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi BTN dan pembiayaan perumahaan," kata Rosan. "Karyawan BTN juga tidak perlu khawatir karena akuisisi ini tidak akan mengubah struktur." (Baca:Jadi Anak Bank Mandiri, Modal BTN Bakal Lancar)

Sesuai sensus perumahan 2010, backlog perumahan sudah mencapai 13,6 juta unit. Dengan asumsi kebutuhan rumah per tahun sebanyak 800 ribu unit dan hanya 400 ribu unit yang mampu dibiayai, maka dalam 20 tahun ke depan akan terjadi backlog perumahan hingga mencapai 21,6 juta rumah.

Selain itu, menurut Rosan, konsolidasi perbankan sangat dibutuhkan untuk memperkuat daya saing bank nasional menghadapi persaingan dengan bank asing, baik di pasar domestik maupun international. Penguatan bank BUMN melalui konsolidasi bank-bank BUMN juga sangat dibutuhkan untuk menjadi lokomotif penggerak ekonomi nasional. (Baca:Diakuisisi Mandiri, BTN Makin Rajai Kredit Properti)

Konsolidasi BTN dan Mandiri dianggap sebagai momentum yang tepat untuk melahirkan bank yang besar, kuat dan memiliki daya saing untuk berbagai segmen pasar. Dengan menjadi anak perusahaan Bank Mandiri yang didukung modal kuat, pendanaan besar dan jaringan yang luas, nantinya BTN akan memiliki ruang untuk bisa berkembang dan memaksimalkan potensi pasar perumahan yang semakin besar.

"Indonesia butuh bank yang besar dan kuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong ekonomi nasional agar tumbuh semakin tinggi. Konsolidasi ini juga dibutuhkan agar bank kita bisa menjadi pemain utama di dalam negeri dan ASEAN," kata Rosan.

RACHMA TW

Terpopuler
Soal Arloji, Media Singapura Serang Moeldoko

SBY Kaget Hadi Poernomo Jadi Tersangka

Eko Patrio dan Muhaimin Keok di Kota Madiun

Korupsi E-KTP, KPK Geledah Ditjen Kependudukan




Berita terkait

Kasus Hilangnya Dana Nasabah di Bank BTN, OJK Sebut Bank Harus Bertanggung Jawab jika Terbukti Ada Kesalahan

1 hari lalu

Kasus Hilangnya Dana Nasabah di Bank BTN, OJK Sebut Bank Harus Bertanggung Jawab jika Terbukti Ada Kesalahan

OJK merespons kasus BTN dan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

6 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

6 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

6 hari lalu

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

Tercapainya kesepakatan mengakuisisi aset minyak Shell di Singapura semakin memperkuat ketahanan bisnis PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

Cerita pekerja harian di proyek Bendungan Sepaku Semoi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

7 hari lalu

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

Kasus dugaan penipuan oleh oknum pegawai BTN terhadap nasabah banyak menarik perhatian setelah korban berunjuk rasa di depan kantor bank itu.

Baca Selengkapnya

Mudarat Tambang buat Ormas

7 hari lalu

Mudarat Tambang buat Ormas

Risiko mengintai di balik rencana pemberian izin tambang batu bara kepada ormas keagamaan. Perusahaan besar berpotensi sebagai 'penumpang gelap'.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

8 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Dibuka hingga Besok

8 hari lalu

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Dibuka hingga Besok

BTN membuka lowongan kerja untuk dua posisi, yakni yakni Customer Service Staff (CS) dan Teller Service Staff (TS). Simak rinciannya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

8 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya