TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menata kembali industri nasional, termasuk industri strategis PT Dirgantara Indonesia yang memproduksi pesawat terbang. Penataan kembali tersebut ditujukan untuk mengembangkan industri nasional yang mandiri dan menghindari ketergantungan absolut pada suplai barang impor. "Saya sebagai Presiden ingin betul menata kembali industri nasional, termasuk industri dirgantara untuk menciptakan lapangan kerja," kata Presiden dalam jumpa pers bersama mantan Presiden BJ Habibie di kantor kepresidenan di Jakarta, kemarin.Menurut dia, Indonesia harus mampu mengembangkan industri nasional yang mampu menyuplai kebutuhan dalam negeri. Untuk itu, ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pengembangan industri nasional, yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia, permodalan, teknologi, manajemen, dan kerja sama global. Pembangunan industri itu juga harus memperkuat pilar ekonomi nasional, yang mencakup industri, pertanian, dan jasa.Kendati hendak mengembangkan industri mandiri, namun dia mengingatkan, tak berarti Indonesia tidak bersedia mengimpor produk yang masih belum dikuasai teknologinya. Kegiatan impor, kata dia, bisa tetap berjalan namun diharapkan terjadi transfer teknologi. Ketika ditanya mengenai industri dirgantara, Yudhoyono mengakui dirinya meminta masukan Habibie. Namun, Habibie menyerahkan jawabannya kepada presiden. Habibie hanya menekankan perlunya peningkatan pertumbuhan produk domestik bruto sebagi cermin tingkat produktivitas masyarakat. "Tingkat produktivitas masyarakat yang tinggi mencerminkan kehidupan yang demokratis."Budi Riza