Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 3.106,9 Triliun  

Reporter

Minggu, 20 April 2014 10:38 WIB

Koalisi Anti Utang melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran HI, Jakarta, Kamis, (13/08). Dalam aksi tersebut mereka menuntut pemerintah menghapus hutang luar negeri serta merubah kebijakan ekonomi. Foto: TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan utang luar negeri Indonesia pada Februari 2014 mencapai US$ 272,1 miliar (Rp 3.106,9 triliun). Nilai utang luar negeri Indonesia naik 7,4 persen dibandingkan dengan Februari 2013 dan lebih besar ketimbang pertumbuhan pada Januari 2014 yang mencapai 7,2 persen.

Menurut Tirta, kenaikan nilai utang luar negeri disebabkan kenaikan pinjaman untuk sektor publik. "Sebaliknya, pertumbuhan utang luar negeri sektor swasta melambat," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu, 19 April 2014. (Baca: Terus Membengkak, Utang Swasta Akan Diselidiki)

Data Bank Indonesia menyebutkan utang luar negeri sektor publik tumbuh 3,2 persen year-on-year, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Januari yang sebesar 1,9 persen. Sedangkan utang luar negeri sektor swasta tumbuh 11,6 persen, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Januari yang mencapai 12,5 persen. (Baca: Rupiah Loyo, Pemerintah Tertekan Utang Dolar)

Tirta mengatakan pertumbuhan utang luar negeri utamanya terjadi pada utang luar negeri jangka panjang. Pada Februari 2014, utang luar negeri jangka panjang tumbuh 9,2 persen.

Pertumbuhan utang jangka panjang Februari ini lebih tinggi dibandingkan Januari yang mencapai 7,6 persen. Sedangkan utang jangka pendek mencapai 0,5 persen pada Februari, melambat jika dibandingkan dengan Januari yang tumbuh 5,5 persen. (Baca: Wamenkeu: Utang Swasta Perlu Diawasi)

Utang luar negeri jangka panjang tercatat sebesar US$ 227 miliar atau mencapai 83,4 persen dari total utang luar negeri Februari 2014. Angka ini terbagi atas utang jangka panjang sektor publik sebesar US$ 124,2 miliar dan utang jangka panjang sektor swasta sebesar Rp 102,9 miliar.

MAYA NAWANG WULAN

Berita Terpopuler
Bikin Masalah di Sukamiskin, Nazaruddin Dipukul
Pro Jokowi Desak SBY Usut Kasus Wiji Thukul
Perkumpulan Injil Putuskan Pindah dari Selangor
Kekerasan Seksual di JIS Sudah Bertahun-tahun

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya