Industri rumahan / Usaha Kecil Menengah. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO,Surakarta - Penyaluran kredit mikro perbankan di Surakarta terus tumbuh. Karena itu, Kepala Cabang Bank Mutiara Surakarta Ekagara Rendra Kusuma mengatakan perusahaannya telah membuka Kios Mikro, yang khusus menyalurkan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Target penyaluran kredit mikro tahun ini Rp 12 miliar. Saat ini sudah tercapai 30 persen,” ujarnya, Kamis, 10 April 2014. (baca: Genjot Kredit Mikro, Bank Mutiara Perbanyak Kios)
Menurut dia, minat pelaku usaha mikro untuk mengakses kredit mikro cukup tinggi. Karena itu, pihaknya berencana membuka lagi Kios Mikro di pinggiran Surakarta. “Saat ini kami sudah punya dua Kios Mikro, yakni Solo Slamet Riyadi dan Solo Pasar Klewer. Mungkin nanti buka lagi di Sukoharjo dalam waktu dekat."
Kebanyakan penerima kredit mikro adalah perajin skala rumah tangga, pelaku usaha kuliner, dan pedagang. Lokasi penerima kredit ini terdapat di kawasan Palur. “Di Palur banyak industri baru. Kemudian menggerakkan perekonomian warga sekitar industri. Yaitu memunculkan industri skala rumah tangga,” ujarnya. Menurut dia, selama tiga bulan ini, sama sekali tidak ada kredit macet. (baca:BI Rate 7,5 Persen, Bank Segmen Mikro Prospektif)
Asisten Manajer Bisnis Mikro Bank BRI Solo Slamet Riyadi, Sukarno, mengatakan kredit usaha mikro-kecil dan menengah tahun ini ditargetkan naik 30-40 persen. “Peminat kredit mikro tetap tinggi. Tidak terpengaruh pemilu,” katanya.
Dia mengatakan BRI tetap berfokus pada penggarapan kredit UMKM karena itu sudah menjadi bisnis inti. Penyaluran kredit ke UMKM ini juga bertujuan menghindarkan usaha kecil dari lintah darat. “Paling besar disalurkan ke pedagang di Pasar Klewer,” ujarnya.
UMKM dimudahkan untuk mengakses kredit. Permintaan kredit kurang dari Rp 20 juta bisa dilayani di Teras BRI yang berada di pasar-pasar tradisional dan lokasi strategis lainnya. Sedangkan di kantor unit, plafon kredit yang diberikan hingga Rp 100 juta.
